Ini saham yang paling terpengaruh pelemahan rupiah



JAKARTA. Mata uang rupiah terus melemah terhadap dollar AS (US$) dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (21/8) menyentuh ke level Rp 10.963 per US$.Harry Su, Kepala Strategi Riset dan Ekuitas Bahana Sekuritas menyampaikan para investor harus memperhatikan emiten-emiten yang paling berpengaruh terhadap pelemahan rupiah tersebut."Pelemahan rupiah itu jelek untuk pasar terutama untuk emiten yang mempunyai utang dalam mata uang dollar," ujar Harry dalam acara silahturahmi bersama awak media di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (21/8).Harry juga menambahkan, selain pelemahan rupiah ada faktor lain yang mempengaruhi laba persih perusahaan, yakni kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).Harry mencontohkan saham Indosat (ISAT) yang paling terpukul dengan depresiasi rupiah tersebut. "Setiap pelemahan 1% rupiah mempengaruhi net profit Indosat (ISAT) sebesar 17,9%," ujarnya. Bahkan kenaikan 1% BI Rate mempengaruhi 24% laba persih perusahaan telekomunikasi tersebut.Selain ISAT, setiap depresiasi rupiah 1% dapat menurunkan 5,2% laba bersih PT Bakrie Telekomunikasi Tbk (BTEL), dan menurunkan 5,9% laba bersih PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).Depresiasi rupiah pun tidak hanya dapat menurunkan laba bersih emitan tapi ada juga emiten yang menangguk keuntungan dari hal tersebut. Seperti PT Timah Tbk (TINS) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Setiap 1% pelemahan rupiah dapat menaikkan 5,2% laba bersih TINS dan berpengaruh untuk kenaikan 3,4% laba bersih AALI."Depresiasi rupiah itu bagus terhadap emiten yang berpendapatan dollar," jelas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie