KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun, nilai transaksi dan frekuensi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin mencapai rekor tertinggi di pasar reguler. Nilai transaksi pada Rabu (25/11) mencapai Rp 18,17 triliun dengan frekuensi transaksi 1,42 juta kali. Volume transaksi bursa tak kalah jumbo. Volume transaksi bursa pada perdagangan kemarin mencapai 35,02 miliar saham. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan, rekor nilai transaksi tertinggi sebelumnya terjadi pada 29 Mei 2020, yakni sebesar Rp 16,3 triliun. Sementara itu, rekor frekuensi tertinggi sebelumnya terjadi pada 8 Juni 2020 sebanyak 930.509 kali.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 1,31 triliun
- Bank Central Asia (BBCA) Rp 1,13 triliun
- Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Rp 853 miliar
- Astra International (ASII) Rp 702 miliar
- Super Energy (SURE) Rp 686 miliar
- Bank Mandiri (BMRI) Rp 655 miliar
- Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 637 miliar
- United Tractors (UNTR) Rp 531 miliar
- Nusantara Properti Internasional (NATO) Rp 377 miliar
- Aneka Tambang (ANTM) Rp 369 miliar
- PP Properti (PPRO)
- Bank Central Asia (BBCA)
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- Sentul City (BKSL)
- Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
- Bumi Resources (BUMI)
- Semen Baturaja (SMBR)
- Astra International (ASII)
- Sarana Menara Nusantara (TOWR)
- Bank Negara Indonesia (BBNI)
- Bumi Resources (BUMI) 3,89 miliar saham
- Sentul City (BKSL) 3,47 miliar saham
- PP Properti (PPRO) 3,36 miliar saham
- Smartfren Telecom (FREN) 2,79 miliar saham
- Bumi Resources Minerals (BRMS) 1,01 miliar saham
- Karya Bersama Anugerah (KBAG) 954 juta saham
- Kapuas Prima Coal (ZINC) 933 juta saham
- Nusantara Properti Internasional (NATO) 658 juta saham
- Agung Podomoro Land (APLN) 577 juta saham
- Waskita Beton Precast (WSBP) 568 juta saham