Ini saham yang bakal tetap dilirik investor menurut Astronacci International



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok, investor asing masih mengincar beberapa sektor yang diyakini punya prospek positif hingga tahun depan. 

Analis sekaligus Presiden Direktur Astronacci International Gema Goeyardi mengatakan, investor sudah bisa masuk ke saham-saham berprospek positif demi mendapat cuan di tahun depan.

Menurutnya, ketika kondisi market adalam keadaan aman, maka dana yang masuk ke pasar modal Indonesia akan ditempatkan di sektor sektor yang bagus hingga tahun depan di kuartal I-2019. Sektor tersebut adalah consumer, perbankan dan komoditas seperti batubara yang kini menjadi sasaran investor.


"Meskipun The Fed dan Bank Indonesia berpotensi menaikkan suku bunga, sektor perbankan akan side ways sesaat, tapi pada akhirnya dia akan kembali menguat. Jadi kenaikan suku bunga sebenarnya tidak masalah juga," ungkap Gema, Selasa (25/9).

Untuk rekomendasi saham perbankan, Gema hanya merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan masuk di harga terbaik atau buy on weakness. Begitu juga saham PT Bank Central Asia (BBCA) yang dapat dilirik untuk investasi jangka panjang dan menengah.

"Tidak semua saham perbankan itu jalan bersamaan, jadi kita akan melihat saham saham yang pasti akan naik secara price action analysis dan pattern chart," ujarnya.

Sedangkan untuk rekomendasi saham sektor konsumer, Astronacci International merekomendasikan buy di saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Sementara untuk saham komoditas ada PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

"PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga saya lihat bisa ke level Rp 20.500 untuk jangka panjang. Sedangkan, BBCA asing sangat suka karena aman, kredibel dan jumlah sahamnya juga banyak," jelasnya.

Sementara itu, meskipun tahun depan akan ada pemilihan presiden (Pilpres) yang bisa memberikan katalis positif bagi sektor perbankan dan konsumer, Gema memastikan bahwa tanpa sentimen tersebut, kedua sektor tersebut akan tetap jadi incaran investor asing, didukung dengan fundamental perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi