Ini Saham yang Diproyeksi Masuk dan Keluar pada Indeks LQ45 dan IDX30 di Bulan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan depan, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan rebalancing indeks LQ45 dan IDX30. Trimegah Sekuritas dalam riset 5 Juli 2022 menyebut akan terjadi perubahan dalam komposisi konstituen di bulan depan. 

"Evaluasi besar indeks LQ45 dan IDX30 dilakukan setiap setengah tahun pada akhir Januari dan akhir Juli dan akan efektif pada Februari dan Agustus," terang Willinoy Sitorus analis Trimegah Sekuritas dalam riset. Dia bilang, biasanya, pengumuman hasil evaluasi dilakukan selambat-lambatnya 5 hari sebelum bulan efektif. 

Oleh karena itu, Trimegah mengaku secara rasional mengharapkan hasil Juli evaluasi akan diumumkan antara 24-26 Juli 2022. Menurut Willinoy, metodologi penambahan atau penghapusan LQ45 & IDX30 dengan menyaring 60 saham teratas dalam hal average daily trading volume (ADTV). Baru kemudian dipersempit menjadi 45 saham dengan mempertimbangkan/menimbang nilai transaksi, free float kapitalisasi pasar, frekuensi transaksi harian selama 12 bulan terakhir. 


Baca Juga: Mencermati Prospek Saham-saham dengan Pemegang Publik Terbanyak

BEI juga mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, nilai perdagangan, dan frekuensi di pasar reguler saat memilih saham dalam indeks LQ45 dan IDX30. Adapun perhitungan untuk IDX30, urutannya sama seperti LQ45 sebagai titik awal untuk proses penyaringannya.

Pada periode Februari-Juli 2022, ada lima saham yang ditambah dalam indeks IDX30 yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Sedangkan saham yang dihapus adalah PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Ini sama dengan yang terjadi LQ45 namun ditambah dengan EMTK dan WSKT. Sementara saham yang dihapus adalah GGRM, HMSP untuk IDX30.

Untuk bulan depan, Willinoy memperkirakan, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan masuk dalam jajaran indeks LQ45 dan IDX30. Hal ini mempertimbangkan dari jumlah nilai transaksi harian. 

Baca Juga: Saham GOTO Punya Bobot Lebih Besar dari BBCA, Begini Pandangan Analis

"Kami memberi peringkat 60 saham teratas berdasarkan ADTV selama setahun terakhir, lalu menilainya berdasarkan free float kapitalisasi pasar dan ADTV yang disesuaikan. Sebelumnya kami juga menilai keuangan/outlook perusahaan untuk menentukan mana yang paling potensial untuk menjadi dan masuk atau dikecualikan dalam LQ45," ujar Willinoy dalam riset. 

Adapun IDX30, Williony menjelaskan juga menjalani proses yang sama menggunakan dan menyesuaikan perbedaan jumlah konstituen. Menurut perhitungan kami, ARTO, ADMR, BRMS, dan BBYB bisa masuk dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30.

"Tapi perlu dicatat bahwa likuiditas BBYB telah menyusut pada kuartal terakhir. Dimana nilai transaksi harian selama setahun US$ 12,4 juta dan dalam tiga bulan terakhir US$ 5 juta," jelas dia. Sementara pendapatan kuartal I tahun ini BBYB masih negatif dibandingkan dengan ARTO yang berubah menjadi positif. 

Saham lain yang menurut Williony bisa masuk daftar adalah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Kinerja saham FREN diperkirakan akan membukukan laba bersih positif di tahun ini. "Mungkin saham FREN juga bisa dipertimbangkan sebagai entry yang potensial," terang Willinoy dalam riset. 

Sementara saham-saham yang akan dikeluarkan dalam indeks LQ45 menurut dia adalah HMSP, WIKA, TKIM, PTPP. Untuk saham yang kemungkinan akan dikeluarkan dalam indeks IDX30 adalah BRPT, TINS, MIKA, BBTN. 

Baca Juga: Susul Bukalapak (BUKA), Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Masuk Indeks LQ45

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana