Ini saran analis bagi emiten yang disebut Moody's rapuh terhadap pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pemeringkat global Moody's menilai, ada empat emiten obligasi di Indonesia yang paling rentan terhadap risiko pelemahan rupiah, dibandingkan perusahaan lainnya.

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT MNC Investama (BHIT) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Analis Phintraco Sekuritas Valdi Kurniawan mengatakan, strategi paling tepat pada kondisi seperti ini adalah restrukturisasi utang.


"Soal restrukturisasi utang, cara paling lazim yang digunakan adalah rights issue," terangnya, Jumat (14/9).

Namun tidak semua perusahaan harus melakukan rights issue. Perusahaan yang memiliki DER rendah atau di bawah 1 kali dan current ratio yang tinggi atau setidaknya di atas 1 kali pada umumnya tidak perlu segera melakukan rights issue untuk restrukturisasi karena memiliki kemampuan melunasi utangnya.

Valdy juga bilang, selain restrukturisasi utang, sebagian besar emiten di Indonesia telah menerapkan hedging sehingga pelemahan rupiah tidak terlalu berdampak bagi kinerja mereka ke depannya.

Dari sisi saham, ia menyarankan untuk hold saham ASRI. "Pergerakannya di kisaran Rp 280 hingga Rp 300 per saham dengan pivot Rp 260 per saham," lanjutnya.

Sementara itu, ia merekomendasikan untuk membeli saham PGAS dengan target harga di level Rp 2.150 hingga Rp 2.200 per saham untuk periode jangka pendek.

Untuk diketahui, pada akhir perdagangan pekan ini (14/9), harga saham ASRI menguat 0,69% ke level Rp 292 per saham.

Lalu saham PGAS juga ikut naik 0,50% ke level Rp 2.030 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia