Ini saran analis ke BEI terkait saham tidur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 32 emiten yang sahamnya tidak pernah ditransaksikan sama sekali dalam waktu satu bulan di 2017. Namun, saham tersebut tak juga dalam kondisi suspensi. Biasanya saham ini juga disebut saham tidur. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyarankan Bursa Efek Indonesia untuk membuat sebuah kebijakan yang bisa menjaga likuiditas perusahaan. “Harusnya ada mekanisme liquidity provider, atau model market maker agar likuiditas saham tetap terjaga di pasar,” tutur Hans.

Jika diambil contoh, saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) tidak aktif ditransaksikan pada bulan Februari 2017. Kepemilikan saham publik pada MBAP adalah sebesar 122,72 juta lembar saham atau setara 10%.

Pada akhir perdagangan Jumat (19/2), saham MBAP ditutup di harga Rp 3.310 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar 4,06 triliun.


Hans menyebut ada dua penyebab saham biasanya tidak aktif ditransaksikan. Pertama, pengaruh free float atau jumlah saham beredar di publik. Jika jumlah saham beredar di public tak banyak, menurut Hans transaksi saham juga akan berpengaruh. “Kedua, investor yang beli itu memang tidak aktif transaksi,” ujar Hans. Asal muasalnya adalah likuiditas saham. Ketika suatu saham tidak likuid, menurut Hans investor ragu-ragu untuk masuk. Mereka khawatir akan sulit melakukan aksi jual nantinya. Meski demikian, Hans juga tak menampik bahwa ada pengaruh kinerja perusahaan. “Tapi biasanya memang ada saham bagus yang tidak likuid. Biasanya orang yang punya tidak melakukan transaksi,” tambah Hans.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina