KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di pasar modal terus berlangsung sejak merebaknya virus corona (Covid-19), apalagi saat ini Indonesia positif terjangkit. IHSG telah mengalami penurunan 29,25% year to date (ytd). Pemerintah juga telah memberikan beberapa kebijakan mulai dari insentif fiskal hingga ajakan bekerja di rumah (work from home). Namun ajakan tersebut rupanya tak kuat membuat investor percaya untuk masuk ke pasar modal. Baca Juga: Laba turun 22,3% di 2019, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR) berikut
"Kebijakan fiskal dan moneter memang diperlukan tetapi kalau sekarang kepanikan pasar lebih kepada dampak kesehatan," jelas Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana saat dihubungi Kontan, Selasa (17/3). Jumlah penduduk dalam negeri yang terpapar Covid-19 semakin bertambah, data juga menunjukkan beberapa meninggal karena positif corona. Dengan data tersebut, investor diliputi ketidakpastian mengenai berakhirnya wabah ini lantaran negara lain yang terjangkit juga selama ini selalu menunjukkan peningkatan jumlah penduduk positif Covid-19. "Sepanjang kurva corona masih belum melandai, pasar akan cenderung negatif. Pemerintah harus memberi sinyal confidence ke pasar, sepanjang dampak corona terkendali, pasar bisa fokus kembali," jelas dia.