JAKARTA. ORI012 bakal meluncur di pasar sekunder pada Desember 2015 mendatang. Memang setelmen ORI seri terbaru ini bakal digelar pada 21 Oktober 2015. Namun, setelah menggenggamnya selama dua bulan, barulah investor ORI012 bisa melepas kepemilikannya ke pasar sekunder. Menurut Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar, bagi investor yang berniat menggenggam surat utang ritel hingga jatuh tempo alias hold to maturity namun belum memiliki instrumen sama sekali, ORI012 bisa menjadi pilihan menarik. Namun, jika investor sudah memiliki ORI011, boleh pindah ke ORI012 ketika seri tersebut meluncur di pasar sekunder. Dengan catatan, selisih imbal hasil antara kedua seri tersebut minimal 40 bps – 50 bps. “Kalau selisih yieldnya lebih kecil dari kisaran itu kurang patut untuk pindah ke ORI012 karena durasi seri terbaru lebih panjang, risikonya lebih lama,” ujarnya. Bagi investor yang ingin melepas kepemilikan surat utang ritelnya sebelum jatuh tempo, Anil berpendapat para pelaku boleh menjualnya asal yield SUN bertenor 10 tahun sudah bertengger di level 7,5%. Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menuturkan, secara historis di awal perdagangan dalam pasar sekunder, surat utang ritel bakal aktif ditransaksikan. “Begitu juga dengan ORI012, tapi tidak menutup kemungkinan seri lawas masih ramai,” ungkapnya. Ia menyarankan investor untuk menyesuaikan profil investasinya masing-masing. Jika investor ingin hold to maturity surat utang dengan tenor tiga tahun, silahkan masuk ke ORI012. Jika mereka ingin instrumen investasi dengan durasi dua tahun, seri SR007 dan ORI011 tetap menjadi pilihan ideal. Di saat pasar surat utang dalam negeri masih rawan tekanan, Ariawan berpendapat kini momen yang tepat bagi investor untuk masuk ke surat utang ritel karena harganya sudah di bawah harga par. “Sebab, ketika jatuh tempo, mereka bisa memperoleh kenaikan harga (capital gain) karena harga bakal balik ke harga par 100,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini saran bagi investor surat utang ritel
JAKARTA. ORI012 bakal meluncur di pasar sekunder pada Desember 2015 mendatang. Memang setelmen ORI seri terbaru ini bakal digelar pada 21 Oktober 2015. Namun, setelah menggenggamnya selama dua bulan, barulah investor ORI012 bisa melepas kepemilikannya ke pasar sekunder. Menurut Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar, bagi investor yang berniat menggenggam surat utang ritel hingga jatuh tempo alias hold to maturity namun belum memiliki instrumen sama sekali, ORI012 bisa menjadi pilihan menarik. Namun, jika investor sudah memiliki ORI011, boleh pindah ke ORI012 ketika seri tersebut meluncur di pasar sekunder. Dengan catatan, selisih imbal hasil antara kedua seri tersebut minimal 40 bps – 50 bps. “Kalau selisih yieldnya lebih kecil dari kisaran itu kurang patut untuk pindah ke ORI012 karena durasi seri terbaru lebih panjang, risikonya lebih lama,” ujarnya. Bagi investor yang ingin melepas kepemilikan surat utang ritelnya sebelum jatuh tempo, Anil berpendapat para pelaku boleh menjualnya asal yield SUN bertenor 10 tahun sudah bertengger di level 7,5%. Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menuturkan, secara historis di awal perdagangan dalam pasar sekunder, surat utang ritel bakal aktif ditransaksikan. “Begitu juga dengan ORI012, tapi tidak menutup kemungkinan seri lawas masih ramai,” ungkapnya. Ia menyarankan investor untuk menyesuaikan profil investasinya masing-masing. Jika investor ingin hold to maturity surat utang dengan tenor tiga tahun, silahkan masuk ke ORI012. Jika mereka ingin instrumen investasi dengan durasi dua tahun, seri SR007 dan ORI011 tetap menjadi pilihan ideal. Di saat pasar surat utang dalam negeri masih rawan tekanan, Ariawan berpendapat kini momen yang tepat bagi investor untuk masuk ke surat utang ritel karena harganya sudah di bawah harga par. “Sebab, ketika jatuh tempo, mereka bisa memperoleh kenaikan harga (capital gain) karena harga bakal balik ke harga par 100,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News