KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian sepakat untuk tidak menunda pembebasan angkutan truk obesitas atau over dimension over loading (ODOL) pada 2022. Namun, kedua kementerian ini sepakat memberi dispensasi untuk kendaraan pengangkut lima industri komoditas, salah satunya semen. Antonius Marco, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menilai, regulasi zero ODOL ini nantinya tidak hanya berpengaruh pada kinerja INTP saja, tetapi juga memberatkan pelaku industri secara keseluruhan. Salah satunya adalah potensi membengkaknya beban distribusi. Baca Juga: Indocement (INTP) menilai zero ODOL berpotensi naikkan biaya distribusi semen
Ini saran Indocement (INTP) untuk aturan zero ODOL
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian sepakat untuk tidak menunda pembebasan angkutan truk obesitas atau over dimension over loading (ODOL) pada 2022. Namun, kedua kementerian ini sepakat memberi dispensasi untuk kendaraan pengangkut lima industri komoditas, salah satunya semen. Antonius Marco, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menilai, regulasi zero ODOL ini nantinya tidak hanya berpengaruh pada kinerja INTP saja, tetapi juga memberatkan pelaku industri secara keseluruhan. Salah satunya adalah potensi membengkaknya beban distribusi. Baca Juga: Indocement (INTP) menilai zero ODOL berpotensi naikkan biaya distribusi semen