KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment (FDI) nampaknya menjadi strategi utama pemerintah guna melancarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2020-2024 yang sebesar Rp 24.214,5 triliun. Head of South and Southeast Asia Division in The Global Relation Secretariat Organization for Economic Co-Opration and Development (OECD) Alexander Böhmer mengatakan, biaya RPJMN memang besar. Oleh karenanya, OECD menyarankan agar Indonesia dapat menjalankan kiat-kiat tinjauan investasi untuk menarik FDI. Pertama, pemerintah diharapkan dapat meninjau dan menganalisis pengembangan investasi di dalam negeri kepada investor asing.
Ini saran OECD agar FDI bisa mengalir ke Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment (FDI) nampaknya menjadi strategi utama pemerintah guna melancarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2020-2024 yang sebesar Rp 24.214,5 triliun. Head of South and Southeast Asia Division in The Global Relation Secretariat Organization for Economic Co-Opration and Development (OECD) Alexander Böhmer mengatakan, biaya RPJMN memang besar. Oleh karenanya, OECD menyarankan agar Indonesia dapat menjalankan kiat-kiat tinjauan investasi untuk menarik FDI. Pertama, pemerintah diharapkan dapat meninjau dan menganalisis pengembangan investasi di dalam negeri kepada investor asing.