KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan jalanan bebas truk bermuatan lebih atau zero over dimension over loading (ODOL) pada 2022 dinilai akan memberatkan emiten semen. Basthony Santri, Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mengatakan pemberlakuan aturan zero ODOL tentu akan sangat mempengaruhi biaya logistik SMBR. "Seperti kita tahu bahwa biaya logistik di Indonesia sangat tinggi salah satunya di industri semen," terang Basthony kepada Kontan.co.id, pekan lalu. Melansir laporan keuangan per kuartal III-2019, SMBR mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 225,3 miliar atau naik tajam 117,7% dari periode yang sama tahun lalu. Sebanyak Rp 170,46 miliar atau 75,6% merupakan biaya untuk pengangkutan dan distribusi. Jumlah ini naik tajam 128% dibanding beban pengangkutan tahun sebelumnya yang hanya Rp 74,78 miliar.
Ini saran Semen Baturaja (SMBR) untuk pemerintah terkait regulasi zero ODOL
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan jalanan bebas truk bermuatan lebih atau zero over dimension over loading (ODOL) pada 2022 dinilai akan memberatkan emiten semen. Basthony Santri, Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mengatakan pemberlakuan aturan zero ODOL tentu akan sangat mempengaruhi biaya logistik SMBR. "Seperti kita tahu bahwa biaya logistik di Indonesia sangat tinggi salah satunya di industri semen," terang Basthony kepada Kontan.co.id, pekan lalu. Melansir laporan keuangan per kuartal III-2019, SMBR mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 225,3 miliar atau naik tajam 117,7% dari periode yang sama tahun lalu. Sebanyak Rp 170,46 miliar atau 75,6% merupakan biaya untuk pengangkutan dan distribusi. Jumlah ini naik tajam 128% dibanding beban pengangkutan tahun sebelumnya yang hanya Rp 74,78 miliar.