Ini sederet faktor yang bikin IHSG melemah 2,53% dalam sepekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,19% ke level 6.195,56 pada perdagangan Jumat (26/3). Meski demikian, dalam sepekan IHSG mengalami koreksi hingga 2,53%.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, saat ini pelaku pasar mencermati penguatan dari nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)  yang disertai dengan kenaikan yield obligasi. Okie menyebut, ekspektasi terhadap lebih cepatnya pemulihan ekonomi di AS memberikan tekanan pada pergerakan pasar keuangan khususnya pasar negara berkembang (emerging markets).

“Saat ini pelaku pasar dalam negeri juga akan mencermati dampak dari faktor eksternal tersebut,” terang Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/3). Depresiasi rupiah yang disertai dengan aliran modal keluar pada saham-saham berkapitalisasi besar (big cap) selama satu pekan ini juga memberikan tekanan pada indeks.


Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, terjegalnya pergerakan IHSG dalam sepekan terkait adanya kasus Covid-19 baru yang menyebabkan beberapa negara di Eropa melakukan lockdown. “Kemudian, memanasnya geopolitik di China serta turunnya harga-harga komoditas dunia menjadi sentimen pemberat IHSG di pekan ini,” kata Didit.

Baca Juga: IHSG melesat 1,19% pada Jumat (26/3), masih turun 2,53% sepekan

Pada pekan depan, Okie menilai pelaku pasar akan mencermati rilis data perekonomian, seperti data manufaktur serta inflasi yang direncanakan keluar pada hari Kamis. Indikasi pemulihan dari sektor manufaktur dinilai mampu menjadi trigger yang kuat bagi pergerakan indeks selanjutnya.

Sementara untuk pekan depan, Herditya  memperkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas dengan rentang 6.120-6.240. Namun, Herditya menekankan agar pelaku pasar tetap memperhatikan akan adanya koreksi lanjutan yang mungkin terjadi pada IHSG ke area 5.950-6.100.

Baca Juga: Dolar AS melemah, mayoritas mata uang di Asia berbalik menguat pada Jumat (26/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati