KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurang dari satu bulan, 2023 akan segera berakhir dan berganti tahun 2024. Sebelum menyambut tahun baru, investor harus menyiapkan amunisi saham untuk 2024. Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin memaparkan ada beberapa peluang yang akan mendukung pergerakan bursa saham tahun depan. Dari eksternal, berlanjutnya tren penurunan inflasi Amerika Serikat (AS). Ini akan mengindikasinya The Fed akan bersikap lebih dovish sehingga suku bunga berpeluang turun.
Dari dalam negeri, pasar modal Indonesia akan mendapat sentimen positif dari penguatan rupiah, potensi inflasi domestik yang terjaga hingga peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga.
Baca Juga: Menguat 0,10% Hari Ini, Berikut Proyeksi IHSG untuk Rabu (6/12) "Aliran modal asing tahun depan juga berpeluang besar akan karena secara historis selama pemilu asing akan mencatatkan inflow," jelas Shin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/12). Terlebih lagi, sepanjang 2023 ini investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 13,61 triliun per Selasa (5/12). Dengan begitu dana asing berpotensi melonjak tinggi tahun depan. Di sisi lain, sentimen besar yang akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ialah gelaran pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024. Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menjelaskan secara historis, sektor perbankan dan konsumer selalu bergerak positif melampaui IHSG dalam tiga pemilu terakhir. Sementara dalam dua pemilu terakhir, sektor telekomunikasi dan properti mampu mengungguli IHSG. Isfhan memproyeksikan tren itu akan berlanjut pada tahun depan. "Tahun depan Sinarmas Sekuritas menjagokan sektor perbankan, konsumer dan telekomunikasi. Selain itu, sektor ritel juga menjadi favorit kami," kata dia. Sinarmas Sekuritas telah menyiapkan tiga skenario untuk pergerakan IHSG. Pada skenario baseline, IHSG akan berada di level 7.600 dengan Price Earning Ratio (PER) di 14 kali. Kemudian pada skenario bullish, IHSG berpotensi menembus level 8.050 pada tahun depan dengan PER di 15,3 kali. Sedangkan skenario bearish IHSG berada di level 6.700. "Secara umum laba per saham IHSG diperkirakan akan tumbuh hingga 11% pada tahun depan dan pertumbuhan GDP secara
full-year akan mencapai 5,1%," tutur Isfhan. Saham pilihan Sinarmas Sekuritas untuk 2024 jatuh pada
BBRI dengan target harga di Rp 6.300, ASII di Rp 7.800,
ICBP di Rp 13.500,
TLKM di target harga Rp 4.700. Selain itu Sinarmas Sekuritas juga menjagokan
AMRT dengan target harga di Rp 3.400. Kemudian
ARTO,
ADMR dan
ACES dengan masing-masing target harga di Rp 4.500, Rp 1.700 dan Rp 1.000.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.103,9 di Pagi Ini (5/12), ARTO, SIDO, ESSA jadi Top Gainers LQ45 Kiwoom Sekuritas Indonesia IHSG akan berada di level 7.700 pada akhir 2024 dengan empat sektor unggulan, yaitu keuangan, infrastruktur terutama telekomunikasi, bahan baku dan properti. Saham pilihan Kiwoom Sekuritas Indonesia ada jatuh pada
BBRI di target harga Rp 6.000,
BBNI dengan target Rp 7.300,
TLKM di Rp 3.960,
JSMR di target harga Rp 5.200 dan
SMGR di Rp 7.400. Kemudian TKIM juga menjadi unggulan Kiwoom Sekuritas Indonesia dengan target Rp 8.325. Menyusul
INKP di Rp 11.000,
BSDE di Rp 1.650 dan
CTRA di Rp 1.470 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi