Ini segmen yang dibidik OCBC NISP terkait sustainable finance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV dan III mesti melampirkan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) hal ini sesuai dengan POJK 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Menjalani ketentuan tersebut, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja bilang perseroan telah membidik segmen industri untuk penyaluran kredit tahun ini.

"Sektor yang akan disalurkan termasuk kategori: green manufaktur, pembangkit listrik energi baru dan terbarukan, dan distribusi yang mendukung sektor energi bersih, energi baru dan terbarukan," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/2).


Sementara terkait kriteria debitur, Parwati bilang perseroan akan mengikuti arahan regulator, maupun best practice secara internasional.

Asal tahu, NISP sendiri sejak tahun lalu sudah memulai proyek green financing, yang jadi bagian dari sustainable finance. Upaya tersebut dilakukan perseroan bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC)

"Kami menyambut baik POJK tersebut, dan sejalan dengan upaya kami selama ini. Dimana pada Juli 2018 kami menandatangani kerja sama dengan IFC terkait green financing yang telah kami realisasikan pada Oktober 2018 senilai Rp 2 triliun," paparnya.

Kerja sama tersebut, dimulai ketika IFC menerbitkan Komodo Green Bond senilai Rp 2 triliun tadi dengan tenor lima tahun. Nah NISP punya tugas untuk menyalurkannya ke proyek-proyek berwawasan lingkungan, misalnya seperti proyek efisiensi energi dan energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto