Ini segudang pengalaman Destry Damayanti di sektor keuangan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Destry Damayanti akhirnya dipilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI). Dia terpilih lewat serangkaian uji kelayakan dan kepatuhan oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dengan keputusan aklamasi pada Kamis (11/7). 

Desrty menggantikan Mirza Adityaswara yang menyelesaikan masa tugas pada bulan ini. Ke depan Destry bakal menjabat sebagai DGS BI dalam periode 2019-2024. Terpilihnya Destry sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Maklum, dia memang memiliki sepak terjang yang cukup mentereng di sektor keuangan selama 20 tahun ini.

Destry menamatkan jenjang pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kemudian dia melanjutkan gelar Master of Science dari Cornell University di New York, Amerika Serikat.


Saat pertama kali bekerja, Destry memulainya sebagai Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM) yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemkeu) dari 1992 hingga 1997.

Selanjutnya di tahun 1997, dia menjajal meniti karir di sektor keuangan milik swasta. Citibank Indonesia menjadi pilihannya dan akhirnya bekerja sejak 1997 hingga 2000 dan menjabat sebagai salah satu ekonom bank.

Setelah dari Citibank, Destry dipercaya menjadi Senior Economic Advisor di Kedutaan Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia untuk periode 2000-2003.

Setelah itu, Destry kembali mengabdi kepada alamamater dengan menjadi peneliti sekaligus pengajar di FE UI di tahun 2005-2006. Di sisi lain, dia juga menduduki Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Sejak pada 2005-2011.

Sepak terjang Destry semakin mulus, dia dipercaya sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiri sekaligus Direktur Eksekutif di Mandiri Institute untuk masa jabatan 2011-2015. Karier Destry lantas tak hanya di industri perbankan. Destry juga sempat diamanahi menjadi Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2014-2015.

Bahkan, Destry juga pernah dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama delapan orang anggota lainnya

Jokowi nampaknya begitu percaya kepada Destry. Sehingga dia dapat duduk sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 24 September 2015 lalu sampai saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli