Ini sektor kredit Bank Mandiri dan BRI yang berpotensi memburuk akibat virus corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah mempersiapkan skenario untuk mengukur seberapa besar dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap bisnis perseroan. Meski skenario belum rampung namun bank ini melihat wabah itu akan berdampak besar terhadap segmen wholesale.

Manajemen Bank Mandiri dalam riset Mirae Asset Sekuritas mengatakan, Covid-19 akan berdampak pada penurunan kualitas kredit debitur perseroan di sejumlah sektor.

Sektor yang berpotensi mengalami pemburukan kualitas aset tersebut di Bank Mandiri adalah maskapai penerbangan, hotel, restoran, CPO, batubara, mesin, dan alat berat. Total nilainya mencapai Rp 27 triliun.


Baca Juga: Bank perketat ketentuan relaksasi kredit terimbas corona

"BMRI memperkirakan sekitar Rp 16 triliun-Rp 17 triliun kredit akan di-downgrade menjadi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) jika Covid-19 berlangsung hingga akhir 2020," ungkap Analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun dalam risetnya, Senin (30/3).

Sementara dampak virus corona ke segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) Bank Mandiri dinilai akan lebih kecil dibandingkan dengan segmen wholesales. Adapun segmen mikro dan konsumer diperkirakan akan lebih aman dalam periode singkat karena kebanyakan dari mereka adalah penghasil tetap.

Meski begitu, Bank Mandiri belum berencana merevisi target bisnis tahun ini. Bank pelat merah ini menargetkan penyaluran kredit tahun ini sebesar 8%-10%.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melihat debitur perseroan yang terdampak virus corona diantaranya berasal dari sektor pariwisata dan transportasi.

Baca Juga: Bisnis remitansi perbankan terinfeksi virus corona

"Kami sudah memasukkan sektor tourism dan transportasi dalam watchlist BRI untuk dimonitoring lebih intensif dan mitigasi pemburukan kualitas kredit, termasuk dilakukan restrukturisasi jika diperlukan," kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi