Ini Sektor Pilihan Trimegah AM dalam Mengelola Reksadana Saham Saat Pasar Koreksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Asset Management (AM) mengelola produk reksadana saham dengan cukup baik. Trimegah AM masih mampu pertahankan tren positif di kala pasar saham tengah koreksi.

Mengutip data Infovesta Kapital Advisori, produk reksadana saham kelolaan Trimegah AM yakni Trim Kapital dan Trim Kapital Plus mencetak pertumbuhan return 1,34% dan 1.63% secara bulanan atau month on month (MoM) pada Mei 2023. Secara year to date (YtD) hingga akhir Mei 2023, kedua Trim Kapital dan Trim Kapital Plus masing-masing mencetak return sebesar 7,21% dan 7,10%.

Sementara, kinerja indeks reksadana saham yang tercermin dari Infovesta Equity Fund Index terkoreksi 1,49% MoM di bulan Mei 2023. Hal itu tidak terlepas dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai underlying asset reksadana saham yang tertekan hingga 4.08% MoM di bulan Mei 2023.


Head of Research Trimegah AM Bernard Setyadi mengungkapkan, keberhasilan produk Trimegah Kapital dan Kapital Plus memang ditopang oleh kinerja dari sektor-sektor yang mendasarinya seperti perbankan, otomotif, dan telekomunikasi. Kinerja keuangan mereka  secara rata-rata dinilai sangat baik untuk tahun ini.

Baca Juga: Eastspring Indonesia akan Menjual 8 Reksadana Lewat Trust Sekuritas

“Pertumbuhan profit yang sehat menjadi kunci utama bagi kami untuk memilih investasi di sektor-sektor tersebut,” kata Bernard kepada Kontan.co.id, Kamis (8/6).

Jika melihat Trim Kapital Plus, saham-saham perbankan merupakan aset terbesar produk tersebut di antaranya dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selanjutnya terdapat saham-saham seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Hartadinata Abadi TBk (HRTA) serta PT BFI Finance Tbk (BFIN).

Menurut Bernard, Trimegah AM masih melihat ke depannya sektor-sektor tersebut akan mendorong pertumbuhan bagi produk reksadana saham, terutama perbankan, telekomunikasi dan otomotif.

Selain itu, pasar saham sendiri diperkirakan prospeknya akan cukup baik mendekati akhir tahun ini. Jelang tahun politik di 2024 ekonomi dianggap akan lebih membaik.

“Semestinya hal tersebut juga memberikan dampak positif ke pasar saham,” imbuh Bernard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi