KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Investasi Bersama Tbk (
PALM) masih akan fokus investasi di tiga sektor utama hingga tahun 2025. Ketiga sektor itu adalah sumber daya alam, logistik dan pergudangan, serta teknologi, media, dan komunikasi. Asal tahu saja, PALM mencatatkan kinerja keuangan yang positif di kuartal III 2024. Melansir laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, laba bersih sebesar Rp 464,63 miliar hingga kuartal III 2024. Ini berbanding terbaik dari rugi bersih Rp 1,94 triliun pada kuartal III 2023.
Laba bersih tersebut berasal dari keuntungan investasi aset portofolio milik PALM. PALM mengantongi keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 655,10 miliar per kuartal III 2024. Ini berbanding terbalik dari rugi Rp 1,84 triliun pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: PALM Cetak Laba Bersih Rp 465 Miliar per Kuartal III 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya Hingga akhir kuartal III 2024, PALM memiliki saham tiga emiten dalam portofolionya, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (
MBMA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA), dan PT Mega Manunggal Property Tbk (
MMLP). Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika mengatakan, penggerak utama dari kinerja positif Provident Investasi selama hingga September 2024 adalah keuntungan atas investasi pada saham yang dipengaruhi langsung oleh perubahan harga saham perusahaan-perusahaan di dalam portofolio. Seperti, harga saham MMLP dari Rp 298 per saham pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 450 per saham per 30 September 2024 untuk porsi yang sudah PALM investasikan di tahun 2023. Raihan itu juga ditambah dengan kenaikan harga perolehan saham MMLP untuk porsi yang baru PALM investasikan di bulan Agustus 2024 lalu seharga Rp 350 per saham menjadi Rp 450 per saham per 30 September 2024. “Lalu, harga saham MBMA dari Rp 560 per saham pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 585 per saham per 30 September 2024,” ujarnya kepada Kontan, Senin (21/10). Per September 2024, investasi PALM di sektor logistik dan pergudangan menjadi penyumbang kinerja paling besar, yaitu dengan kontribusi senilai Rp 422,62 miliar. Nilai wajar kepemilikan MBMA sebesar Rp 4,66 triliun, MDKA Rp 3,66 triliun, dan MMLP Rp 1,52 triliun per kuartal III 2024. Harga perolehan MBMA sebesar Rp 5,37 triliun, MDKA Rp 690 miliar, dan MMLP Rp 1,42 triliun per kuartal III 2024. “Berdasarkan nilai wajarnya per 30 September 2024, 85% porsi aset investasi PALM berada di sektor sumber daya alam dan 15% di sektor logistik dan pergudangan,” ungkapnya.
Sementara, nilai wajar investasi PALM per 30 September 2024 adalah sebesar Rp 9,9 triliun. Ini meningkat sebesar Rp 655,10 miliar, seperti yang kami catatkan pada keuntungan neto atas investasi pada saham selama sembilan bulan tahun 2024 beserta penambahan investasi pada saham MMLP sebesar Rp 623,61 miliar di bulan Agustus. Ellen memaparkan, tidak ada perubahan fokus investasi PALM di tahun ini. Provident Investasi tetap fokus investasi pada tiga sektor, yaitu sumber daya alam, logistik dan pergudangan, serta teknologi, media, dan komunikasi. Fokus investasi PALM di tahun 2025 juga masih pada sektor yang sama. “Akuisisi dan divestasi di tahun 2025 akan bergantung terhadap kesempatan yang akan dihadapkan pada PALM di masa mendatang,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari