KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadinya rotasi sektoral di tengah meredamnya perdagangan dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) dan memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah masih terbuka lebar. Sejak awal tahun hingga akhir perdagangan Senin (16/6), beberapa indeks sektoral sudah naik kencang. Seperti, indeks IDX sektor teknologi yang sudah melesat 69,75%. Kemudian ada indeks IDX sektor bahan baku yang sudah naik 21,53% secara year to date. Lalu indeks IDX sektor transportasi dan logistik yang sudah menguat 9,96%.
Sektor Pilihan
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan saat ini sektor perbankan memang belum semenarik komoditas, tetapi dengan potensi pemangkasan suku bunga The Fed akan ada potensi capital inflow. “Ini membantu aliran dana masuk ke emerging marketing dan saham perbankan menjadi penarik. Pilihan kami BBCA karena kinerjanya paling baik di antara big banks lainnya,” kata dia. Selain itu, sektor pilihan Mirae Asset Sekuritas juga jatuh pada emas. Martha bilang di tengah meningkatkan ketidakpastian harga emas akan tetap tinggi paling tidak di atas US$ 3.000 per ons troi. Menurutnya, harga emang yang tetap tinggi akan menguntungkan produsen emas dan emiten-emiten yang berada di sektor itu. Top pick Mirae Asset Sekuritas jatuh pada ANTM. Baca Juga: BEI Targetkan ETF Emas Meluncur Kuartal IV-2025, Tunggu Aturan OJK Mirae Asset sekuritas juga menyukai sektor komoditas di sektor logam. Martha menjelaskan meredamnya tensi dagang antara China dan AS bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan logam mineral dari China berpotensi tetap meningkat. “Kamu melihat selective buy untuk emiten timah atau emiten yang berada di nikel, beberapa saham yang kinerjanya baik NCKL, DFKT dan NCIL tetapi bisa selective buy,” jelasnya. Sementara itu, sektor pilihan Kiwoom Sekuritas jatuh pada konsumer dan kesehatan. Saham pilihannya jatuh pada ACES dengan target harga Rp 654 dan KLBF dengan target di Rp 1.760. Kemudian untuk sektor banking pilihanya jatuh pada BBRI dengan target dalam 12 bulan ke depan di Rp 4.720. Lalu BMRI dengan target harga untuk 12 bulan di level Rp 6.300.PTBA Chart by TradingView