KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun tengah berada dalam trend positif harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tetap dibayangi sentimen negatif. Produksi minyak mentah AS yang terus meningkat dan komitmen pemangkasan produksi oleh OPEC bersama sekutunya masih berpotensi mengganjal penguatan. Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menguraikan Energy Information and Administration (EIA) memperkirakan produksi minyak mentah AS di tahun 2019 akan naik sekitar 750.000 barel per hari menjadi 11,44 juta ton. Jika itu terwujud maka negeri Paman Sam menjadi negara penghasil minyak terbesar di dua mengalahkan Rusia dan Arab Saudi. "Walaupun pertumbuhan data cadangan minyak mingguan melemah tetapi pasar masih melihat produksi AS masih tumbuh," urainya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).
Ini sentimen negatif yang bayangi pergerakan minyak WTI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun tengah berada dalam trend positif harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tetap dibayangi sentimen negatif. Produksi minyak mentah AS yang terus meningkat dan komitmen pemangkasan produksi oleh OPEC bersama sekutunya masih berpotensi mengganjal penguatan. Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures menguraikan Energy Information and Administration (EIA) memperkirakan produksi minyak mentah AS di tahun 2019 akan naik sekitar 750.000 barel per hari menjadi 11,44 juta ton. Jika itu terwujud maka negeri Paman Sam menjadi negara penghasil minyak terbesar di dua mengalahkan Rusia dan Arab Saudi. "Walaupun pertumbuhan data cadangan minyak mingguan melemah tetapi pasar masih melihat produksi AS masih tumbuh," urainya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).