KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil menguat dalam sepekan terakhir. Sayangnya, jelang akhir pekan tren penguatan mata uang Garuda meredup, sehingga membuka peluang untuk tren koreksi di pekan depan. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (20/11) rupiah ditutup koreksi 0,07% ke level Rp 14.165 per dolar Amerika Serikat (AS). Namun dalam sepekan, rupiah spot masih penguatan tipis 0,04%. Sedangkan berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) rupiah tercatat melemah 0,04% dalam sepekan. Mengingat, rupiah Jisdor pada ada di level Rp 14.228 per dolar AS pada Jumat (20/11)
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengungkapkan, sentimen penguatan nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir masih berasal dari masuknya aliran dana asing ke Tanah Air. Selain itu, perkembangan data ekonomi yang membaik turut menopang penguatan rupiah sepekan. Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah 0,07% ke Rp 14.165 per dolar AS "Data-data ekonomi seperti defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang terkendali, surplus neraca perdagangan, serta cadanngan devisa yang tetap tinggi," jelas dia kepada Kontan.co.id, Jumat (20/11).