Ini sentimen penggerak IHSG besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,35% atau 21,94 poin ke level Rp 6.279,34 pada perdagangan Selasa (7/1). 

Penguatan bursa saham ditopang oleh sektor barang konsumer yang menguat 1,31%, sektor industri dasar dan kimia naik 1,24%, dan sektor pertambangan terangkat 0,75%. 

Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Pontus memperkirakan, pergerakan IHSG Rabu (8/1) masih menguat. " Selama IHSG masih di 6.200, saya rasa IHSG masih up trend, tidak perlu dikhawatirkan," kata dia ketika ditemui Kontan.co.id, Selasa (7/1). 


Baca Juga: Ketegangan Amerika Serikat dan Iran kerek sektor pertambangan

Wijen mengamati, ada beberapa sentimen positif yang masih mendorong pergerakan IHSG. Dari pasar domestik ada January Effect, angka inflasi yang terjaga, serta kurs rupiah yang cenderung menguat. Selain itu, kebijakan penerapan B30 di tahun 2020, dan harga komoditas yang menguat berdampak positif bagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun ini (APBN). 

Dari global, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran belum berdampak signifikan terhadap IHSG. Terlebih perang dagang antara AS dan China diprediksi segera berakhir setelah keduanya sepakat menandatangani kesepakatan fase pertama pada 15 Januari mendatang.  

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memprediksi, pergerakan IHSG besok cenderung flat di kisaran 6.250 hingga 6.280. Sebab, belum ada katalis positif yang cukup mempengaruhi pergerakan IHSG besok.

Baca Juga: Pasar membaik, BNI Sekuritas optimistis IHSG capai 6.850 di akhir tahun

Dari domestik, pasar masih menanti rilis data mengenai cadangan devisa yang dirilis Rabu (8/1). Sementara dari global, pasar masih menanti perkembangan AS dan Iran. 

" Kalau pun menguat ataupun melemah tidak akan besar," jelas dia. 

Terlebih penguatan IHSG hari ini berkat pasar global yang menghijau. Di pasar ASEAN misalnya, seluruh bursa di ASEAN menguat, yang tertinggi datang dari bursa Singapura yang menguat 0,90%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari