KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,02% ke level 4.623,429 pada penutupan perdagangan Jumat (3/4). Dalam sepekan pun, IHSG meningkat menanjak 1,71%. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, penguatan IHSG di pekan lalu diiringi dengan foreign net sell sehingga masih rawan profit taking atau aksi ambil untung. Investor asing memang mencatatkan beli bersih sebesar Rp 842,86 miliar di seluruh pasar selama pekan kemarin. Lebih lanjut ia bilang, ada beberapa sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG pada minggu depan. Misalnya saja, pasar akan menunggu rilis cadangan devisa Indonesia bulan Maret yang dirilis 7 April, selanjutnya perkembangan persebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia dan dunia.
Baca Juga: IHSG pekan depan diprediksi terseret kasus virus corona dan pelemahan rupiah “Serta apabila terdapat stimulus-stimulus baru yang dikeluarkan pemerintah di seluruh dunia juga bisa menjadi katalis bagi IHSG,” ujarnya pada Kontan.co.id, Jumat (3/4). Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu memperkirakan, IHSG bakal kembali terkoreksi pada pekan depan. Dengan pertimbangan, penguatan jangka pendek pada minggu ini mayoritas ditopang oleh industri dasar dan consumer goods yang bakal melandai pada pekan depan. “Selain dari sisi leading sectors yang melemah, indikator perekonomian yang akan dirilis pada pekan depan secara konsensus juga diperkirakan akan melemah,” kata dia, Sabtu (4/4). Selain rilis data cadangan devisa, pada Senin (6/4) bakal ada data tingkat kepercayaan konsumen. Hasil survei kepercayaan konsumen Maret 2020 tersebut diperkirakan turun ke angka 100, padahal hasil survei kepercayaan konsumen bulan Februari ketimbang data pada Februari 2020 ada di level 117. Kemudian, pada Rabu (8/4) ada data penjualan eceran Februari 2020. Dessy bilang, estimasi penjualan eceran tersebut turun 2% dibandingkan Januari 2020 yang hanya kontraksi 0,3%.