Ini sentimen yang buat harga minyak bergerak tipis akhir perdagangan Senin (10/5)



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ditutup menguat tipis pada awal pekan ini setelah operator pipa bahan bakar utama Amerika Serikat (AS) mengatakan, sebagian besar jalur pipa dapat dimulai kembali dalam seminggu setelah serangan siber yang memaksa penutupan operasi di akhir pekan lalu.

Colonial Pipeline, operator pipa bahan bakar terbesar di AS mengatakan, pihaknya mengharapkan untuk "secara substansial" memulihkan layanan operasional pada akhir pekan ini.

Sistem jaringan penyaluran ditutup oleh serangan siber pada hari Jumat (7/5), dan pada hari Minggu (9/5), beberapa saluran kecil telah dibuka kembali, sementara jalur utama tetap ditutup.


Minggu lalu, fokus pedagang telah bergeser ke faktor pendukung di sekitar pelonggaran jarak sosial di AS. "Sekarang pasar akan mengamati cerita jalur pipa bahan bakar," kata Phil Flynn, analis senior Price Futures Group di Chicago.

Senin (10/5), harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2021 ditutup melemah 0,1% menjadi US$ 68,21 per barel. Padahal di awal perdagangan, Brent sempat melesat ke atas US$ 69 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2021 ditutup naik 2 sen, atau 0,03% ke level US$ 64,92 per barel. 

Baca Juga: Jalur pipa bahan bakar AS belum pulih, harga minyak WTI naik ke US$ 65,24 per barel

Kedua harga minyak benchmark ini naik lebih dari 1% pada minggu lalu. Ini jadi kenaikan mingguan kedua berturut-turut bagi keduanya.

"Jika jaringan pipa tidak beroperasi untuk waktu yang lama, ini akan berdampak luas pada pasar minyak tidak hanya di AS, tetapi juga di Eropa," jelas analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Meski begitu, saat ini diasumsikan gangguan pada jaringan pipa akan teratasi dalam hitungan hari, sehingga dampaknya dapat dibatasi."

Gedung Putih bekerja sama dengan Colonial Pipeline untuk membantu jalur pengiriman tersebut pulih. Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan, perbaikan pipa merupakan prioritas utama pemerintah saat ini.

Pemerintah AS belum menerima permintaan apa pun untuk mengesampingkan Undang-Undang Jones sebagai tanggapan atas penutupan pipa, kata juru bicara Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada hari Senin.

Seorang pejabat tinggi keamanan nasional Gedung Putih mengatakan, komunitas intelijen AS sedang bekerja untuk menentukan apakah peretas jalur pipa milik Colonial Pipeline ini memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.

Baca Juga: Harga emas spot ditutup menguat ke US$ 1.836.07 per ons troi pada Senin (10/5)

Anne Neuberger, wakil penasihat keamanan nasional untuk dunia maya, menambahkan kepada wartawan di rapat Gedung Putih bahwa FBI telah melacak kelompok ransomware DarkSide setidaknya sejak Oktober lalu. 

Sebuah rilis berita yang dikeluarkan atas nama DarkSide mengatakan, tujuan dalam melakukan serangan dunia maya adalah untuk menghasilkan uang dan bukan menciptakan masalah bagi masyarakat.

Minyak mentah Brent telah meningkat lebih dari 30% di tahun ini, didukung oleh pengurangan pasokan oleh OPEC+, dan pelonggaran pembatasan pergerakan virus corona di Negeri Paman Sam dan Eropa.

Tetapi pandemi yang memburuk di Asia telah membebani harga. Infeksi dan kematian virus corona India mendekati rekor tertinggi harian pada hari Senin.

Selanjutnya: IHSG diperkirakan kembali menguat, pantau rekomendasi saham hari ini (11/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari