Ini sentimen yang membawa rupiah menguat ke level Rp 15.385 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali melanjutkan tren positif pada pekan ini, Senin (27/4). Sempat melemah sepanjang hari, jelang penutupan mata uang Garuda berhasil berbalik arah dan ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup menguat ke level Rp 15.385 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah berhasil menguat tipis 0,09% dibanding penutupan Jumat (24/4) yang berada di level Rp 15.400 per dolar AS.

Namun, keadaan yang sebaliknya justru terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda di Jisdor ini justru keok di hadapan the greenback setelah melemah turun 0,24% ke level Rp 15.591 per dolar AS.


Baca Juga: Berbalik arah, rupiah menguat 0,09% dan ditutup di Rp 15.385 per dolar AS hari ini

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, penguatan rupiah sejalan dengan kecenderungan pelaku pasar yang masih memburu aset berisiko. Terlebih aset berisiko mendapat sentimen positif melalui pengumuman yang dikeluarkan oleh Bank of Jepang (BoJ)

“Pagi tadi BoJ mengumumkan batas Quantitative Easing (QE) senilai 80 triliun yen Jepang akan dihapuskan. Dengan demikian BoJ akan leluasa dalam menggelontorkan stimulus serta menetapkan kebijakan moneter,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (27/4).

Hal inilah yang kemudian dinilai Alwi menjadi sentimen positif bagi rupiah pada akhir perdagangan hari ini.

Sementara itu, ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menyebut, pergerakan rupiah sejatinya minim sentimen baru. Rupiah pun sudah lebih stabil dalam pergerakannya. Pasalnya hingga akhir bulan nanti tidak ada rilis data ekonomi baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri yang cukup signifikan menggerakkan mata uang Garuda.

Baca Juga: Sepekan menguat 0,42%, rupiah paling perkasa di Asia

“Praktis pergerakan rupiah akan kembali bergantung pada kabar terbaru terkait sentimen virus corona baik dari dalam negeri ataupun luar negeri,” pungkas Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari