Ini sentimen yang membayangi kinerja reksadana



JAKARTA. Industri reksadana di tanah air menuai keuntungan dari penguatan harga saham selama beberapa waktu lalu. Namun masih ada beberapa gejolak yang perlu diwaspadai manajer investasi hingga akhir tahun.

Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen mengatakan, pada sisa tahun berjalan ini, pihaknya memprediksi masih ada beberapa katalis positif yang dapat menjaga pertumbuhan pasar reksadana. Katalis positif tersebut antara lain tren bunga rendah, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, melimpahnya likuiditas dan kinerja emiten yang lebih baik daripada konsensus.

"Adapun faktor pendukung dari eksternal yaitu semakin membaiknya risk appetite investor global terhadap emerging market dan membaiknya harga komoditas. Hal ini menguntungkan bagi Indonesia sebagai eksportir komoditas," jelas Agus, Minggu (6/11).


Namun di sisi lain, beberapa risiko yang masih mengintai. Risiko tersebut antara lain risiko fiskal berupa tidak tercapainya target pendapatan pajak pemerintah. Kedua berupa risiko regulasi.

Risiko lainnya berasal dari eksternal berupa risiko geopolitik sehubungan dengan Brexit dan juga pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Sekadar informasi, hingga Oktober 2016, Samuel telah meraup dana kelolaan sebesar Rp 6,3 triliun. Hingga akhir tahun, pihaknya membidik target dana kelolaan antara Rp 6,5 triliun hingga Rp 6,7 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini