Ini sentimen yang menyeret pelemahan rupiah pada Selasa (13/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini kurang mumpuni. Selasa (13/10), rupiah spot ditutup melemah 0,17% ke level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Pelemahan rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini terkoreksi ke level Rp 14.793 per dolar AS. Artinya, rupiah di kurs JISDOR melemah 0,32% dibanding hari sebelumnya.

Presiden Komisioner HFX Berjangka International Sutopo Widodo mengatakan, sentimen hari ini yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan di level 4%. Dia menyebut, keputusan tersebut sebenarnya sejalan dengan ekspektasi pasar.


Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,17% ke Rp 14.725 per dolar AS pada hari ini (13/10)

“Sementara untuk besok, sentimen kemungkinan lebih condong dari luar. Dolar AS memperoleh kekuatan marjinal seiring ekuitas berjangka AS menunjukkan tanda-tanda tentatif untuk beristirahat setelah DXY bertahan di 93,15,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Selain itu, Sutopo menilai, sentimen pasar juga tampaknya berubah hati-hati pada berita bahwa Johnson & Johnson menghentikan studi vaksin virus corona. Selain isu terkait virus corona, pemilu AS dan Brexit juga akan tetap menjadi perhatian besar dari pasar.

Pada perdagangan besok, Rabu (14/10), rupiah diperkirakan oleh Sutopo secara teknis akan mengalami penguatan. Kendati demikian, seiring masih banyaknya isu yang menebar ketidakpastian, pasar disebut akan cenderung berhati-hati. 

Dus, hitungan Sutopo, rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.600 - Rp 14.800 per dolar AS.

Selanjutnya: Dana asing kembali masuk, rupiah menguat di dua pekan pertama bulan Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari