Ini sentimen yang topang pergerakan rupiah di pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,15% dalam sepekan terakhir. Mengingat pada perdagangan terakhir di pekan ini, yang terjadi pada Rabu (19/8), rupiah berada di level Rp 14.773 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Posisi tersebut lebih baik ketimbang Jumat (14/8), di mana mata uang Garuda berada di di Rp 14.795 per dolar AS.

Kinerja positif rupiah juga terjadi di kurs Bank Indonesia (BI). Dalam sepekan terakhir rupiah Jisdor ini telah terapresiasi sebanyak 0,88% setelah ditutup di level Rp 14.786 per dolar AS.


Analis Global Kapital Alwi Assegaf mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh faktor eksternal maupun internal. Dari eksternal, rupiah terbantu oleh pelemahan dolar AS, yang jatuh ke level terendah dua tahun di minggu ini. 

Pelemahan dolar disebabkan oleh kekhawatiran mengenai percepatan pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam menyusul lonjakan virus corona di AS.

Baca Juga: Kombinasi sentimen internal dan eksternal dorong rupiah menguat 0,15% dalam sepekan

“Selain itu, kisruh politik di AS, yang membuat paket stimulus bantuan pandemi tak kunjung disahkan oleh DPR AS. Sementara tunjangan pengangguran sebesar US$ 600 per minggu sudah kadaluarsa pada akhir Juli lalu. Data terakhir menunjukkan klaim pengangguran AS naik kembali ke atas 1 juta, dan semakin menekan dolar AS,” jelas Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (21/8).

Lebih lanjut, sentimen dari dalam negeri disebut Alwi datang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang tetap mempertahankan suku bunga di 4%. Suku bunga BI telah dipangkas sebesar 100 bps sejak pertengahan Juli. 

Dalam dalam dua rapat terakhir tidak ada sinyal bahwa BI akan memangkas suku bunga lagi. Selain itu, data defisit perdagangan yang mengecil juga menjadi katalis positif.

Dalam sepekan ke depan, Alwi memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.570 - Rp 14.900 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari