Ini solusi Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno dalam mengurangi pengangguran di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu pengangguran muda menjadi bahasan dalam debat calon wakil presiden di Hotel Sultan, Minggu (17/3). Atasi masalah itu, cawapres nomor urut 01 mengedapnkan reformasi pendidikan. Reformasi tersebut akan didoromg darintingkat sekolah hingga universitas.

"Kami akan lakukan revitalisasi smk, politeknik dan akademi sesuai dengan pasar," ujar Maruf.

Revitalisasi telah dilakukan selama masa pemerintahan Jokowi Jusuf Kalla. Hal itu akan didorong untuk terus dioptimalkan, dikembangkan, dan diperluas.


Selain masalah struktural, Maruf juga menyampaikan perbaikan non struktural seperti pelatihan dan magang yang meningkatkan kualitas. Selain itu, Maruf juga mengungkapkan Kartu Pra Kerja yang mendorong masyarakat untuk mendapat kerja.

"Kartu Pra Kerja akan memberi insentif honor antara 6 bulan sampai satu tahun," terang Maruf.

Tidak tersambungnya antara pendidikan dengan dunia usaha juga menjadi fokus pasangan nomor urut 02 Probowo-Sandi. Cawapres Sandiaga Uno menekankan hal tersebut.

Sandi bilang, saat ini angka pengangguran di usia muda mencapai 61%. Hal itu menjadi pandangan yang ironis bagi pelajar SMK yang disiapkan masuk ke dunia kerja.

"Program kami SMK terhubung secara sinergis dengan para penyedia kerja," jelas Sandiaga.

Salah satu cara yang diungkapkan oleh Sandiaga adalah melalui program rumah siap kerja. Rumah siap kerja akan menyiapkan angkatan kerja masuk dunia kerja.

Rumah siap kerja akan menyediakan fasilitas seperti coworking space, tempat pelatihan, dan fasilitas olah raga. Langkah tersebut diyakini akan mampu menurunkan angka pengangguran.

"Target program tersebut mengurangi 2 juta pengangguran muda di Indonesia," ungkap Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli