KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) alias Antam menyatakan siap untuk memperkuat dan meningkatkan sumber daya serta cadangan mineral komoditas inti yang dikelolanya. Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan ANTAM, menyatakan hal ini sejalan dengan upaya Antam untuk memastikan umur pertambangan hingga lebih dari 25 tahun. Antam akan mengikuti lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan lelang Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) yang ditawarkan Pemerintah melalui Kementerian ESDM. Hal ini telah melalui proses studi oleh ahli yang dimiliki Antam.
Langkah lainnya, kata Syarif, untuk meningkatkan sumber daya dan cadangan komoditas emas adalah melalui eksplorasi atau merger & akuisisi (M&A). Begitu juga dengan nikel dan bauksit yang akan dilakukan melalui intensifikasi eksplorasi dan pengembangan bisnis hilirisasi, serta melalui kerja sama mitra strategis.
Baca Juga: Harga Emas Melemah di Awal Pekan Saat Imbal Hasil Obligasi AS Naik Syarif menjelaskan, setelah mendapatkan WIUP/WIUPK baru, Antam akan terus melakukan eksplorasi sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan, mengacu pada kaidah KCMI/SNI/JORC untuk mendapatkan gambaran potensi sumber daya alam (nikel, emas, dan bauksit) untuk pengembangan lebih lanjut. ANTAM selalu melakukan praktik pertambangan yang baik yang mengutamakan K3 dan keunggulan operasional untuk memastikan penambangan dilakukan dengan baik. "Terkait dengan prospek komoditas nikel, sejalan dengan rencana hilirisasi nikel yang sedang dijalankan melalui proyek pengembangan EV Battery, perusahaan meyakini nikel akan tetap menjadi komoditas yang menjanjikan di masa yang akan datang," kata Syarif kepada KONTAN, Jumat (14/6). Pada produksi feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan masing-masing sebesar 22.464 TNi tahun ini. Target produksi feronikel meningkat 5% dari tahun 2023, sedangkan target penjualan naik 12%.
Untuk bijih nikel, Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 20,58 juta wmt untuk tahun 2024, meningkat 53% dari tahun 2023. Penjualan bijih nikel ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt, naik 60% dari tahun sebelumnya. Pada segmen logam mulia, Antam akan terus berinovasi. Produksi emas tahun 2024 dari tambang emas Pongkor ditargetkan sebesar 958 kg. Sedangkan penjualan emas ditargetkan mencapai 37.354 kg, naik 43% dari tahun sebelumnya. Produksi dan penjualan logam perak ditargetkan masing-masing sebesar 5.668 kg. Pada segmen bauksit dan alumina, Antam akan fokus pada penjualan bijih bauksit di pasar domestik. Target produksi bijih bauksit tahun 2024 adalah 3,47 juta wmt, naik 72% dari tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan bijih bauksit ditargetkan mencapai 3,05 juta wmt, naik 103%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .