Jakarta. Perusahaan penyedia jaringan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) swasta sudah menyiapkan beberapa strategi guna menghadapi hadirnya perusahaan switching dari bank pelat merah yang rencananya terbentuk pada awal tahun depan. Seperti ATM Prima dari PT Rintis Sejahtera milik PT Bank Central Asia (BCA) ini akan menambah empat anggota baru sampai kuartal 4 2016. Direktur Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan mengatakan anggota baru yakni Bank Shinhan, Bank ICBC Indonesia , Bank Aceh dan Bank BTN Syariah. “Diharapkan sampai akhir tahun ini akan ada 65 bank anggota ATM Prima yang menjadi anggota, dari saat ini sebanyak 61 bank, diharapkan bisa meningkatkan transaksi yang saat ini sebesar 1 juta transaksi per bulan,” ujar Iwan, Rabu (2/11). Saat ini Iwan mengklaim, pangsa pasar ATM Prima dari sisi transaksi adalah sebesar 55%. Dengan adanya perusahaan switching baru milik bank BUMN ini Iwan berharap kedepannya tidak akan ada dominasi dalam hal transaksi dan selalu mengedepankan interkoneksi.
Iwan tidak menjelaskan secara detail bagaimana strategi ATM Prima tahun depan seiring dengan berjalannya perusahaan switching bank BUMN. Namun yang jelas, ATM Prima akan terus meningkatkan jumlah anggota bank dan ATM yang terkoneksi. Terkait dengan rencana bank BUMN untuk menggratiskan tarik tunai di mesin ATM Himbara Link, Hermawan Tjandra Executive Vice President Marketing PT Rintis Sejahtera mengatakan hal tersebut merupakan bentuk strategi untuk memberikan layanan yang terbaik ke nasabah. “Dengan adanya hal tersebut, harapanya iklim kompetisi yang sehat akan semakin dinamis,” ujar Hermawan kepada KONTAN. Sementara, Himbara mengaku sudah mempunyai beberapa rencana sebelum nanti peluncuran 10.000 ATM dan EDC pada Desember 2016 nanti. Direktur BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan saat ini Himbara sudah melakukan pilot project penggabungan ATM ini di 22 tempat.