Ini Strategi Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Kejar Pendapatan Saat Harga Sawit Turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) punya beberapa strategi untuk tetap meningkatkan produktivitas di tengah penurunan harga sawit. Peningkatan produktivitas ditargetkan dari Tandan Buah Segar (TBS) hingga produk turunannya seperti Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) dan Palm Kernel Oil (PKO). 

Direktur Keuangan ANJT, Nopri Pitoy mengatakan selain turunnya harga sawit dan produk turunannya, di akhir tahun ini salah satu kendala dan tantangan bisnis perkebunan adalah dampak El Nino yang tengah berlangsung. 

“Sejumlah antisipasi sudah dilakukan untuk menghadapi kemarau panjang, seperti peremajaan atau replanting sehingga kami memiliki tanaman dengan varietas yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, penyediaan waduk hingga program pupuk organik (kompos) serta pengendalian hama,” kata Nopri kepada Kontan.co.id, Selasa (07/11).


Selain itu, ANJT juga berupaya untuk mempertahankan produktivitas tanaman sawit melalui inovasi assisted pollination guna membantu penyerbukan di musim kemarau. Ini karena cuaca panas di musim kemarau membuat kumbang Elaeidobius kamerunicus sebagai serangga yang membantu penyerbukan secara alami pohon sawit, berkurang populasinya. 

Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ungkap Alasan Pendapatan Turun di Kuartal III-2023

“Kami berharap dengan adanya program-program dan inovasi-inovasi ini dapat mempertahankan produktivitas tanaman sawit kami meskipun saat musim kemarau panjang,” tambahnya.

Selain pendapatan dari sawit, ANJT punya beberapa sektor penjualan. Salah satunya melalui penjualan di sektor edamame dan sagu. Melansir laporan keuangan Austindo, penjualan edamame di kuartal ketiga tahun ini berada di angka US$ 1,39 juta yang naik 16% jika dibandingkan dengan penjualan edamame kuartal ketiga tahun lalu senilai US$ 1,195 juta.

“Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan volume penjualan edamame segar maupun edamame beku serta harga jual rata-rata yang lebih tinggi,” katanya. 

Baca Juga: Hingga Akhir September 2023, Austindo (ANJT) Catat Peningkatan Produksi TBS 5,8%

Di akhir tahun, ANJT juga akan mencoba peruntungan dengan menjajal ekspansi pasar ekspor edamame ke wilayah Asia Pasifik, baik secara independen maupun dengan memanfaatkan jaringan pasar dari mitra strategis, AJI HK Limited, yang merupakan salah satu anak perusahaan Asia Foods Group.

“Adapun untuk bisnis sagu, saat ini kami tengah fokus untuk mencapai tingkat produksi maksimal diiringi dengan upaya-upaya efisiensi biaya,” kata dia.

Hingga lewat kuartal ketiga tahun ini, ANJT telah penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 22,5 juta dari total capex US$ 40.

“Sebagian besar dianggarkan untuk penanaman kembali atau replanting tanaman sawit yang tua dan kurang produktif di perkebunan Sumatra Utara I dan Pulau Belitung. Selain itu, kami juga mengalokasikan belanja modal untuk proyek-proyek strategis kami, seperti composting plant, proyek mitigasi kebakaran terpadu dan lainnya,” tutup Nopri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati