Ini strategi Bank Mandiri dongkrak kredit konsumer



JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk yang terkenal sebagai bank korporasi kini akan menggeber pertumbuhan kredit di konsumer. Tardi Direktur Konsumer dan Retail Bank Mandiri mengatakan, selain korporasi, kredit konsumer menjadi andalan Bank Mandiri di tahun 2017 ini untuk mendongkrak pertumbuhan kredit.

Menurutnya, kredit konsumer dapat tumbuh dengan baik di tahun Ayam Api ini yang tercermin dari realisasi pertumbuhan dua digit di beberapa segmen kredit konsumer. Selain itu, perusahaan fokus pada pembiayaan kredit konsumer karena kredit pada segmen menengah sedang mengalami kenaikan kredit bermasalah.

“Kami mengincar pertumbuhan kredit konsumer tumbuh 14%-15% di tahun ini,” kata Tardi, kepada KONTAN, belum lama ini. Dengan asumsi pertumbuhan kredit konsumer tersebut maka realisasi kredit konsumer akan mencapai sekitar Rp 96,67 triliun-Rp 97,52 triliun di akhir tahun 2017 dari perhitungan realisasi kredit konsumer Rp 84,8 triliun di akhir tahun 2016.


Detailnya, untuk kredit kendaraan bermotor (KKB), Bank Mandiri membidik pertumbuhan 20% atau mencapai sekitar Rp 25,34 triliun pada akhir tahun 2017 dari perhitungan realisasi KKB senilai Rp 21,12 triliun pada akhir tahun 2016. Segmen kredit otomotif ini mencatat pertumbuhan sebesar 19,97% di tahun lalu.

Adapun, pinjaman auto dan sepeda motor yang disalurkan atau dieksekusi melalui perusahaan pembiayaan sekitar Rp 8,5 triliun di portofolio. Bank Mandiri akan memanfaatkan dua anak perusahaan yaitu Mandiri Utama Finance (MUF) dan Mandiri Tunas Finance (MTF) untuk meningkatkan KKB.

Bank berplat merah ini menargetkan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dapat tumbuh 15%-20% atau mencapai sekitar Rp 34,49 triliun-Rp 35,99 triliun di tahun 2017 dari perhitungan realisasi KPR senilai Rp 29,99 triliun di tahun 2016. Adapun, perusahaan mencatat pertumbuhan KPR sebesar 11,78% di tahun lalu.

Tardi bilang, pangsa pasar KPR Bank Mandiri mayoritas ada di kelas menengah dengan ticket size Rp 700 juta-Rp 800 juta.  Bank Mandiri juga mengincar pembiayaan KPR untuk kelas atas dengan ticket size Rp 2,5 miliar.

Untuk kredit payroll menjadi salah satu andalan di segmen kredit konsumer. Bank Mandiri mengincar pertumbuhan kredit payroll 20% atau mencapai Rp 20,92 triliun pada akhir tahun 2017 dari perhitungan realisasi kredit payroll Rp 17,44 triliun di akhir tahun 2016.?

Bank berlogo pita emas ini mengincar para pegawai swasta, pegawai negeri, dan tentara untuk memperoleh pinjaman kredit payroll. Perusahaan mencatat dari 2,5 juta payroll, baru sekitar 800.000 nasabah yang telah memperoleh pinjaman payroll di KTA dan Kredit Serbaguna Mikro (KSM).

“Sisanya, 1,7 juta nasabah akan menjadi sasaran Mandiri untuk memperoleh kredit payroll,” ucapnya.

Pada pembiayaan kredit Payroll ini, Mandiri menawarkan pinjaman dengan jangka waktu yang berbeda-beda. Misalnya, bagi karyawan kontrak akan memperoleh KTA dengan tenor tiga tahun, karyawan tetap akan mendapatkan KTA dengan tenor lima tahun-tujuh tahun, sedangkan pegawai negeri dan tentara akan mendapatkan KTA dengan tenor mencapai 10 tahun.??

Untuk memenuhi kebutuhan KTA, Mandiri menyiapkan dua jenis kredit jenis ini yaitu KTA untuk para pegawai, dan KSM untuk para pengusaha mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto