KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai bersiap menyusun strategi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun depan. Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, BNI telah mengusulkan kepada pemerintah untuk dapat menyalurkan plafon KUR sekitar Rp 16 triliun pada tahun depan. Pada tahun depan, BNI akan menggenjot penyaluran KUR ke sektor produktif sesuai dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan porsi penyaluran KUR ke sektor produktif menjadi sebesar 60%.
Bambang mencontohkan akan menyalurkan KUR ke program Perhutanan Sosial, Jaring dan Aksi Pangan, dan Program Kementerian Kelautan & Perikanan. Sementara itu, untuk tahun ini, BNI telah mencapai target penyaluran KUR yang ditetapkan. "Per Oktober, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 15,5 triliun atau telah melampaui target awal Rp 13,5 triliun sehingga tinggal sedikit lagi mencapai Rp 16,5 btriliun sesuai tambahan alokasi baru dari pemerintah," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11). Bambang menyatakan penyaluran KUR BNI masih difokuskan kepada sektor produksi. Hingga saat ini pertumbuhan UMKM penerima KUR 2018 telah mencapai 130.000 unit atau naik 210% dibanding 2017. "Dimana penyaluran ke sektor produksi mencapai 45% dan kita optimis dapat mencapai 50% diakhir tahun. Kredit juga bagus masih di posisi 0,0 sekian persen. Karena menggarap mitra debitur korporasi dan program kerjasama dengan BUMN seperti Perhutani dan Pertani. Juga Agen 46 ikut membatu referal dan monitoring kredit," tambah Bambang. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga Oktober 2018 telah menyalurkan KUR sebanyak 98,10% dari target tahunan atau sebesar Rp 78,71 triliun. Sedangkan target KUR BRI sebesar Rp 80,24 triliun.
Namun untuk penyaluran KUR pada 2019, bank dengan sandi saham BBRI ini belum menetapkan besaran plafon yang akan diajukan ke pemerintah. "Nanti mau dirapatkan dulu dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi (Kemenko)," ujar Direktur Mikro dan Kecil dan Menengah BRI Priyastomo kepada Kontan.co.id. Asal tahu saja, pemerintah telah menyiapkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) pada 2019. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir bilang pada tahun depan plafon KUR sebesar Rp 140 triliun. "Tahun depan plafon KUR ada Rp 140 triliun. Hingga saat ini para penyalur KUR sudah mengajukan plafon KUR pada 2019 sebesar Rp 138 triliun," ujar Iskandar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi