JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed. Strategi moneter dan fiskal telah dirasa cukup menjelang rapat di The Fed pada 13 dan 14 Desember 2016. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung memastikan kenaikan suku bunga The Fed telah diantisipasi sejak jauh-jauh hari oleh BI dan sudah diperhitungkan. “Sudah kami antisipasi sebelumnya bahwa Fed Fund Rate naik satu kali di 2016. Jadi bukan suatu kejutan lagi,” kata Juda kepada KONTAN, Selasa (13/12). Juda mengatakan, amunisi yang dimiliki oleh BI saat ini terdiri dari dua basis pertahanan. “First line of defence adalah cadangan devisa yang lebih baik. Second line of defence berupa bilateral swap agreements (BSA) yang terus kami tingkatkan,” ujarnya.
Ini strategi BI hadapi kenaikan bunga The Fed
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed. Strategi moneter dan fiskal telah dirasa cukup menjelang rapat di The Fed pada 13 dan 14 Desember 2016. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung memastikan kenaikan suku bunga The Fed telah diantisipasi sejak jauh-jauh hari oleh BI dan sudah diperhitungkan. “Sudah kami antisipasi sebelumnya bahwa Fed Fund Rate naik satu kali di 2016. Jadi bukan suatu kejutan lagi,” kata Juda kepada KONTAN, Selasa (13/12). Juda mengatakan, amunisi yang dimiliki oleh BI saat ini terdiri dari dua basis pertahanan. “First line of defence adalah cadangan devisa yang lebih baik. Second line of defence berupa bilateral swap agreements (BSA) yang terus kami tingkatkan,” ujarnya.