Jakarta. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan terus mengantisipasi arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia, baik yang masuk melalui portofolio maupun investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). Khususnya, inflow dari dana repatriasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Perry mengatakan, hingga saat ini besaran dana repatriasi dari kebijakan amnesti pajak mencapai sekitar Rp 143 triliun. Meski demikian, dari jumlah tersebut besaran dana yang benar-benar masuk baru sekitar Rp 40 triliun. Sementara, sisanya akan masuk hingga akhir tahun ini. "Perhitungan kami setidaknya Rp 100 triliun akan masuk sampai akhir tahun ini. Yang Rp 100 triliun itu akan masuk dan kami antisipasi di Desember ini," kata Perry usai acara BI Institute Leadership Forum di Kantor BI, Jakarta (3/11).
Ini strategi BI jika tax amnesty menumpuk
Jakarta. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya akan terus mengantisipasi arus modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia, baik yang masuk melalui portofolio maupun investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). Khususnya, inflow dari dana repatriasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Perry mengatakan, hingga saat ini besaran dana repatriasi dari kebijakan amnesti pajak mencapai sekitar Rp 143 triliun. Meski demikian, dari jumlah tersebut besaran dana yang benar-benar masuk baru sekitar Rp 40 triliun. Sementara, sisanya akan masuk hingga akhir tahun ini. "Perhitungan kami setidaknya Rp 100 triliun akan masuk sampai akhir tahun ini. Yang Rp 100 triliun itu akan masuk dan kami antisipasi di Desember ini," kata Perry usai acara BI Institute Leadership Forum di Kantor BI, Jakarta (3/11).