KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (
CMPP) memproyeksi, kinerja di tahun depan akan jauh lebih baik dari tahun 2021. Optimisme tersebut didukung oleh beberapa katalis positif, termasuk kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang terus menunjukkan perbaikan. "Apabila semuanya sesuai dengan yang kami harapkan tentunya kami berharap kembali bisa mencetak laba di tahun 2022," ungkap Direktur Utama AirAsia, Dendy Kurniawan, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (17/12). Dia menyampaikan, fokus bisnis perusahaan di tahun depan, tidak akan jauh berbeda dengan apa yang telah dijalankan di tahun ini. Salah satunya terus memperkuat pasar domestik, yang dibarengi dengan penambahan rute penerbangan internasional secara bertahap.
Baca Juga: Begini strategi AirAsia (CMPP) Perbaiki Kinerja Bisnis Sepanjang Tahun 2021 Berdasarkan pemaparan Dendy, AirAsia sudah membuka beberapa rute penerbangan domestik, antara lain JKT-PDG, PLM, & PNK. Serta meng-
explore destinasi lain seperti LLJ (Labuanbajo). Sementara untuk rute internasional, terdiri atas KNO-KUL, CGK-KUL, SUB-KUL, dan juga membuka kembali penerbangan yang memiliki potensi tinggi terhadap
yield seperti CGK-DMK. Namun demikian, pembukaan layanan penerbangan internasional tentunya dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing negara dalam membuka
border (perbatasan) mereka. Belum lagi, kebijakan karantina penumpang yang juga menjadi kendala bagi AirAsia. Nah, dengan tingginya tingkat vaksinasi Covid-19 di Tanah Air, dan juga meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes), diharapkan dapat membuat negara-negara tujuan memberikan relaksasi waktu karantina kepada para penumpang. "Selain pasar domestik dan internasional, kemudian juga kargo dan
charter kami akan garap juga," tambahnya. Tak hanya itu, CMPP juga akan memaksimalkan penggunaan platform Airasia.com, bukan hanya sebagai tempat membeli tiket pesawat, tapi juga akan menjadi maskot servis para calon penumpang. "Bukan hanya tiket (pesawat), tapi terkait hotel dan juga hal lainnya yang berhubungan dengan
tourism," kata Dendy.
Hingga September 2021, CMPP tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 487,42 miliar, atau anjlok 65% dibandingkan September tahun lalu yang mencapai Rp 1,39 triliun. Pendapatan penumpang dari penjualan kursi mengalami penurunan drastis, dari semula Rp 1,13 triliun menjadi Rp 329,01 miliar. Namun pada saat yang sama, pendapatan kargo dan juga
charter sama-sama melesat menjadi sebesar Rp 50,42 miliar dan juga 47,42 miliar. Sementara dari sisi
bottom line, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat menyusut, dari semula Rp 1,71 triliun pada kuartal III-2020, menjadi Rp 1,64 triliun di kuartal III-2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari