KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (
CBRE) menargetkan muatan tahun depan mencapai 1,2 juta ton dan menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tahun depan. Direktur & Corporate Secretary CBRE Amanda Octania mengatakan, berdasarkan estimasi perhitungan perusahaan target muatan tahun depan berkisar 1,2 juta ton. "Untuk saat ini realisasi volume muatan sudah berkisar 360 ribu ton," kata Amanda dalam paparan publik secara virtual, Selasa (12/12).
Ia menjelaskan, CBRE akan mempertimbangkan potensi penambahan armada untuk dijadikan aset atau melalui ship management agar bisa menyerap kebutuhan pasar.
Baca Juga: Cakra Buana Resources Energi (CBRE) Bukukan Kenaikan Laba 18% hingga Kuartal III-2023 Selain itu, untuk menghadapi tahun depan CBRE telah menyusun sejumlah strategi yang akan dijalankan. Direktur Utama CBRE Suminto Husin Giman menuturkan, dari sisi operasional, CBRE akan mengoperasikan bulk carrier dan kerja sama
time charter dengan PT Habco Trans Maritima Tbk. "Kami juga akan menambah 2 set pengelolaan armada ship management dan berupaya meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasional dengan tetap menjaga kualitas pelayanan," ungkap Suminto. Lebih lanjut, Ia menjelaskan dari sisi keuangan, CBRE akan memperkuat posisi keuangan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi laporan keuangan, dan mengeksplor potensi aksi korporasi. Sementara itu, dari sisi organisasi, CBRE akan meningkatkan Sumber Daya Manusia dan melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan di segala aspek bisnis perusahaan, baik secara internal maupun eksternal. Adapun, Suminto mengungkapkan berbagai kendala yang dialami oleh perusahaan di antaranya, pertama, kerusakan dan atau kendala teknis pada armada ship management sehingga menimbulkan
idle time.
"Upaya yang bisa dilakukan yaitu kami cegah dengan inspeksi rutin atas pengoprasian kapal ship management," ujarnya. Kedua, lanjut Suminto, tingginya aktivitas pertambangan di Indonesia menyebabkan aktivitas distribusi hasil tambang di Indonesia juga meningkat, sehingga permintaan armada melebihi ketersediaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, CBRE mengalami kendala dalam menambah unit ship management untuk dapat dioperasikan dengan harga yang wajar. "Upaya kami untuk mencegah dengan menambah aset kami unutk mendukung pemenuhan kebutuhan pasar," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .