Ini strategi BNI untuk antisipasi dampak pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah yang melemah ke level Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan tak akan berdampak besar pada perbankan.

Mengutip data Reuters Rabu (3/10) sampai pukul 17.39 WIB nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ditutup ke level Rp 15.070 per dollar AS.

Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan rupiah yang telah menembus level psikologis Rp 15.000 sebenarnya lebih dipengaruhi faktor global.


“Karena perang dagang Amerika dan China semakin meningkat ini berdampai ke nilai tukar negara berkembang,” kata Bob kepada Kontan.co.id, Rabu (3/10).

Terkait risiko nilai tukar ini BNI mengaku sudah mengantisipasi dengan mengurangi paparan portofolio valas. Sampat saat ini tercatat portofolio valas BNI hanya 17%. Maksimal BNI membatasi maksimal paparan portofolio valas ini sebesar 15%-18%.

Selain itu, BNI juga semakin ketat dalam memberikan pembiayaan dalam bentuk valas. Hanya debitur yang mempunyai pendapatan valas juga yang akan mendapatkan pembiayaan valas.

Hal ini untuk mengantisipasi risiko mismatch dan nilai tukar. Saat ini tercatat sebanyak 93% jumlah portofolio valas BNI sudah mempunyai naturally hedge.

Terkait posisi net open position untuk mengurangi risiko valas, BNI mengatakan akan menjaga di kisaran 2%-4%, lebih rendah dibanding maksimal ketentuan regulator sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi