KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan bisnis perbankan, tidak hanya menekan dari sisi kualitas dan penyaluran kredit tetapi juga berdampak pada bisnis berbasis non bunga seperti jasa pengiriman uang antar negara atau remitansi. Penyebaran Covid-19 sudah semakin meluas. Negara-negara yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia juga telah terjangkit wabah tersebut sehingga mempengaruhi transaksi remitansi.
Baca Juga: Bisnis remitansi perbankan terinfeksi virus corona Salah satunya dirasakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Bank ini merasakan Covid-19 berdampak sangat signifikan terhadap bisnis remitansi sepanjang kuartal I 2020 terutama pada negara yang sudah memberlakukan lockdown seperti Malaysia, Saudi Arabia, Hong-Kong dan Uni Emirat Arab. Ketiga negara tersebut merupakan penyumbang remitansi terbesar BRI. Sementara transaksi remitansi dari negara yang belum melakukan
lockdown seperti Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan masih normal. "Itu karena didukung oleh
counterpart yang memiliki aplikasi pengiriman uang on-line sehingga PMI masih terus dapat mengirimkan uang tanpa harus ke outlet," kata
Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto pada Kontan.co.id, Senin (30/3). Pada kuartal I-2020, BRI memperkirakan transaksi remitansi dan
fee based income dari bisnis itu akan tumbuh melambat dari periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, perseroan menargetkan fee based income tumbuh 9,8% secara
year on year (yoy) dan transaksi remitansi tumbuh 11,5% yoy. Ke depan, BRI memperkirakan Covid-19 masih akan menekan bisnis remitansi perseroan terutama di negara yang diberlakukan
lockdown. Namun di tengah tekanan tersebut, bank pelat merah ini telah bekerjasama dengan
counterpart yang memiliki aplikasi online dan juga bekerjasama dengan fintech. Amam bilang, aplikasi
counterpart dan aplikasi
fintech tersebut dapat digunakan oleh pekerja migran secara online. Dengan begitu transaksi remitansi masih bisaa dilakukan meskipun negaranya terkena dampak covid-19.
Baca Juga: Cabang luar negeri BNI imbau nasabah bertransaksi online Di negara yang belum memberlakukan lockdown, BRI terus melakukan ekspansi dengan menambah kerjasama dengan
counterpart baru dan membuat program promosi agar transaksi dapat terus meningkat. "Dengan kondisi tersebut dan melihat potensi bisnis ke depan yang masih berpeluang baik. BRI Optimistis, target Bisnis Remitansi hingga akhir tahun 2020 dapat terlampui dari target yang telah ditetapkan." kata Amam. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi