Ini strategi BRI Syariah kejar target NIM di level 6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BRI Syariah Tbk sampai dengan 31 Juni 2018 membukukan laba bersih setelah pajak Rp 120,15 miliar, tumbuh 64,08% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani menyatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh pertumbuhan dari fee based income bank meningkat sebesar 16,63% year on year. Selain itu bank juga melakukan efisien lewat digital elekronik dalam sebagian proses bisnis dan administrasi.

"Dengan kondisi yang saat ini net interest margin (NIM) pada Bank BRI Syariah diharapkan stabil walaupun tren pada perbankan mengalami penurunan. Pada Per Juni 2018 ini BRI Syariah NIM berada pada kisaran 5,18%," ujar Indri kepada Kontan.co.id pada Jumat (10/8).


Guna mempertahan NIM, BRI Syariah akan meningkatkan rasio dana murah atau CASA. Terutama pada penghimpunan tabungan sehingga bank dapat menurunkan biaya dana atau cost of fund.

"Target NIM di akhir tahun 6% dan CASA sebesar 32,24%," tambah Indri.

Asal tahu saja, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI Syariah tumbuh 12,13% yoy dari Rp 23,9 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 26,8 triliun pada Juni 2018.

Sedangkan pada 2018, manajemen menargetkan perolehan laba sebesar Rp 225 miliar. Adapun target penyaluran pembiayaan Rp 22,68 triliun serta penghimpunan DPK sebesar Rp 28,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi