MAKASSAR. Termotivasi pesatnya perkembangan bisnis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Ciputra Group memberikan subsidi hingga Rp 40 jutaan bagi konsumen yang membeli apartemen Vida View.

"Pada awal awal tahun ini, penjualan unit apartemen kami menunjukkan tren positif. Selain investor banyak juga end user. Sebagian datang dari luar kota, namun kebanyakan masih dari Kota Makassar dan sekitarnya,” kata Associate Director Ciputra Group, Johan Giam, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (2/5/2016).

Johan menjelaskan, subsidi tersebut dalam bentuk subsidi uang muka 10 persen. Artinya, konsumen bebas atau tidak perlu membayar uang muka. Kalau kredit pemilikan properti (KPP)-nya disetujui, mereka hanya membayar cicilannya saja.

Namun untuk mendapatkan fasilitas subsidi ini, konsumen harus menggunakan KPP Pertama alias tidak sedang atau punya kewajiban (out standing) kredit lainnya.

Syarat lainnya, adalah konsumen atau pembeli diwajibkan mengisi Surat Pernyataan Pemilikan Fasilitas Kredit Pembiayaan Properti dan unit apartemen yang dibelinya merupakan KPP Pertama di atas meterai.

“Apabila di kemudian hari pernyataan data-datanya tidak benar (ternyata KPP Kedua), maka fasilitas subsidinya akan kami cabut. Sebab konsumen tersebut tidak berhak mengikuti promo ini,” tegas Johan.

Menurut Johan, program promosi ini ditawarkan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyakat yang sangat membutuhkan hunian di tengah kota, dengan cara pembayaran lebih menarik.

Konsumen tidak perlu mengeluarkan dana cukup besar di depan. Sebaliknya, mereka bisa menggunakan alokasi dana uang muka untuk keperluan lain, seperti biaya pernikahan, pembelian furnitur, atau keperluan lain yang lebih mendesak.

Sejak program ini diluncurkan, penjualan unit apartemen Tower Brentsville apartemen Vida View meningkat tajam. 

Tower Brentsville merupakan menara kedua dari tiga menara rangkaian apartemen Vida View Makassar yang rencananya akan diserahterimakan pada akhir tahun 2017.

Harga unit 1 kamar tidur di Tower Brentsville sekarang mencapai Rp 485 juta. (Penulis: Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan