KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja positif yang dicetak PT Digital Mediatama Maxima Tbk (
DMMX) pada kuartal I-2021 membuat perusahaan yang bergerak di bidang usaha solusi pemasaran ritel dan pengembangan konten digital ini menerapkan sejumlah strategi guna menjaga tren pertumbuhan agar berlanjut sampai tutup tahun ini. Merujuk laporan keuangan, hingga Maret 2021, DMMX mencetak pendapatan sebesar Rp 180,7 miliar atau melesat 112% dibandingkan raihan pada kuartal I-2020 yang hanya Rp 85,23 miliar. Laba bersih tahun berjalan DMMX pun meningkat 16,45% dari Rp 8,81 miliar menjadi Rp 10,26 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Direktrur Utama Digital Mediatama Maxima Budiasto Kusuma optimistis, dengan sejumlah strategi ekspansi dan kolaborasi yang terus dijalankan, DMMX akan mampu mempertahankan tren pertumbuhan. Sehingga level kenaikan kinerja pada kuartal pertama bisa terjaga hingga akhir 2021.
"Di kuartal pertama kami tumbuh lebih dari 100%, jadi itu yang akan kami pertahankan hingga akhir tahun ini. Kami akan kejar di level pertumbuhan tersebut," ungkap Budiasto dalam
public expose yang digelar Selasa (27/7).
Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih Digital Mediatama (DMMX) kompak meningkat pada kuartal 1 DMMX pun terus mengembangkan sejumlah layanan bisnis.
Pertama, Managed Service (MS) dengan pelanggan ritel seperti Alfamart, Alfamidi, FamilyMart, Indomaret, Circle K, Djarum dan Lawson.
Kedua, Infrastructure-as-a-Service (IaaS) dengan klien seperti Alfamart, KFC, Denny's, BCA hingga Kimia Farma.
Ketiga, Advertising Exchange Hub (Adex) dengan pelanggan seperti Circle K, Mini Mart dan TransJakarta.
Keempat, Trade Marketing & Marketplace Commerce denga klien Sampoerna Retail Community (SRC) dan Kios Warga. Segmen bisnis lainnya yang digarap DMMX adalah
digital content & entertainment serta
games & comic hub. Dalam segmen ini DMMX juga berkolaborasi dengan Bumi Langit dan DigiRANS. Adapun mengenai kontribusi masing-masing segmen terhadap pendapatan dan laba, Direktur DMMX Supardi Tan menjelaskan bahwa pada periode kuartal pertama ini segmen
trade marketing berkontribusi paling dominan terhadap pendapatan dengan 77,5%. Disusul
hardware sales (16,7%), IaaS (4,3%),
managed service (1,4%), dan
advertising hub (0,2%). Sedangkan untuk kontribusi terhadap
gross profit, segmen
hardware sales yang mendominasi dengan porsi 42,9%, diikuti IaaS (32,9%),
managed service (15,2%),
trade marketing (8,4%) dan
advertising hub (0,6%). Tak hanya dari sisi keuangan, Supardi menyampaikan bahwa kinerja operasional DMMX juga bertumbuh sepanjang periode tiga bulan pertama 2021. DMMX memiliki 13.476 sites atau tumbuh 83% secara
year on year (yoy), 16.460
signages (tumbuh 69% yoy), dan memiliki 93.501
trade marketing members.
"Ini memberikan gambaran tren pertumbuhan yang sehat, baik dri operasional maupun performa finansial kami. Ini melanjutkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya," ungkap Supardi. Asal tahu saja, pada tahun 2020 DMMX mengempit pendapatan sebesar Rp 517,19 miliar, tumbuh 145,11% dari pendapatan DMMX di tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih DMMX pada 2020 tumbuh 92,69% menjadi Rp 31,91 miliar. "Kami tahu saat pandemi 2020 semua susah secara bisnis. Tapi kami masih bisa bertumbuh hampir 100%, baik secara operasional maupun finansial. Ini membuktikan bahwa bisnis model yang dipilih DMMX cukup teruji untuk bertahan dalam situasi pandemi," pungkas Supardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari