TANGERANG. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) baru saja mengganti susunan direksi. Para direktur GIAA dipersempit, dari delapan orang jadi enam orang. Mantan Direktur Utama Citilink, M. Arif Wibowo, terpilih menduduki kursi nomor satu GIAA. Dengan pergantian ini, Garuda Indonesia berharap terbang tinggi. Pasalnya, kinerja GIAA tampak berdarah-darah dalam beberapa tahun terakhir. Kuartal ketiga 2014, GIAA rugi US$ 219,54 juta. Nilai ini membengkak 1.362,62% dari US$ 15,01 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya. Optimisme datang dari mantan Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar. Dia bilang, kinerja GIAA akan bisa membaik tahun depan dan sudah bisa meraup untung. "Tahun ini turbulensi cukup besar bagi industri maskapai," kata Arif, hari ini (12/12).
Ini strategi dirut baru Garuda Indonesia
TANGERANG. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) baru saja mengganti susunan direksi. Para direktur GIAA dipersempit, dari delapan orang jadi enam orang. Mantan Direktur Utama Citilink, M. Arif Wibowo, terpilih menduduki kursi nomor satu GIAA. Dengan pergantian ini, Garuda Indonesia berharap terbang tinggi. Pasalnya, kinerja GIAA tampak berdarah-darah dalam beberapa tahun terakhir. Kuartal ketiga 2014, GIAA rugi US$ 219,54 juta. Nilai ini membengkak 1.362,62% dari US$ 15,01 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya. Optimisme datang dari mantan Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar. Dia bilang, kinerja GIAA akan bisa membaik tahun depan dan sudah bisa meraup untung. "Tahun ini turbulensi cukup besar bagi industri maskapai," kata Arif, hari ini (12/12).