KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Amartha mengatakan, rasio kredit macet dari penyaluran pinjamannya ada di kisaran 1%. Melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/3), Amartha mengklaim bahwa angka tersebut jauh di bawah rasio kredit macet industri fintech lending yang sebesar 3,18% per Februari 2019. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pinjaman fintech P2P lending hingga Februari 2019 tumbuh sangat pesat. Kendati demikian, OJK juga mencatat rasio pinjaman macet (lebih dari 90 hari) sebesar 3,18%, sedangkan untuk rasio pinjaman kurang lancar (30 hari-90 hari) di 3,17%. Sementara itu, pembayaran pinjaman tepat waktu di Amartha mencapai 97,5% per akhir Maret 2019. Ada tiga cara utama dalam menekan rasio kredit macet di perusahaan ini. Pertama, Amartha memiliki ribuan anggota tim di lapangan yang bertugas mendampingi dan mengedukasi ibu-ibu mitra Amartha seminggu sekali. "Supaya mereka bisa mengelola pinjaman dengan baik dan membantu supaya usahanya berkembang," kata Vice President Amartha Aria Widyanto, dalam siaran pers.
Ini strategi fintech Amartha menekan kredit macet
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Amartha mengatakan, rasio kredit macet dari penyaluran pinjamannya ada di kisaran 1%. Melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/3), Amartha mengklaim bahwa angka tersebut jauh di bawah rasio kredit macet industri fintech lending yang sebesar 3,18% per Februari 2019. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pinjaman fintech P2P lending hingga Februari 2019 tumbuh sangat pesat. Kendati demikian, OJK juga mencatat rasio pinjaman macet (lebih dari 90 hari) sebesar 3,18%, sedangkan untuk rasio pinjaman kurang lancar (30 hari-90 hari) di 3,17%. Sementara itu, pembayaran pinjaman tepat waktu di Amartha mencapai 97,5% per akhir Maret 2019. Ada tiga cara utama dalam menekan rasio kredit macet di perusahaan ini. Pertama, Amartha memiliki ribuan anggota tim di lapangan yang bertugas mendampingi dan mengedukasi ibu-ibu mitra Amartha seminggu sekali. "Supaya mereka bisa mengelola pinjaman dengan baik dan membantu supaya usahanya berkembang," kata Vice President Amartha Aria Widyanto, dalam siaran pers.