JAKARTA. Sepanjang semester I-2017, PT Garuda Indonesia Tbk membukukan rugi bersih sekitar US$ 283,8 juta. Angka ini naik 349% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai sekitar US$ 63,2 juta. Kenaikan rugi bersih tersebut salah satunya pada April 2017 ada pencatatan transaksi pengampunan pajak senilai US$ 137 juta. Selain itu, emiten berkode GIAA di Bursa Efek Indonesia harus menanggung denda US$ 8 juta akibat kasus persaingan usaha, yaitu bisnis kargo pada 2012 lalu. Lantas, apa rencana Garuda ke depan memperbaiki kinerja perusahaan? Bisa dibilang pertengahan 2017 masih menjadi tahun yang sulit bagi Garuda memperbaiki performa.
Ini strategi Garuda perbaiki performa
JAKARTA. Sepanjang semester I-2017, PT Garuda Indonesia Tbk membukukan rugi bersih sekitar US$ 283,8 juta. Angka ini naik 349% dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai sekitar US$ 63,2 juta. Kenaikan rugi bersih tersebut salah satunya pada April 2017 ada pencatatan transaksi pengampunan pajak senilai US$ 137 juta. Selain itu, emiten berkode GIAA di Bursa Efek Indonesia harus menanggung denda US$ 8 juta akibat kasus persaingan usaha, yaitu bisnis kargo pada 2012 lalu. Lantas, apa rencana Garuda ke depan memperbaiki kinerja perusahaan? Bisa dibilang pertengahan 2017 masih menjadi tahun yang sulit bagi Garuda memperbaiki performa.