Ini strategi JTrust Bank menggenjot penyaluran KPR di Indonesia



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank) masih menatap optimistis prospek bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di Tanah Air.

Optimisme tersebut tak lepas dari terus membaiknya perekonomian nasional seiring dengan menurunnya angka kasus Covid-19.

Ritsuo Fukadai, Direktur Utama JTrust Bank mengatakan, prospek bisnis properti di Indonesia, khususnya segmen perumahan, akan terus berkembang. Apalagi, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) telah memberikan insentif  kepada industri properti nasional. 


Pada Maret lalu, BI mengeluarkan kebijakan relaksasi ratio loan to value (LTV) untuk pembiayaan properti menjadi maksimal 100%. Dengan kebijakan tersebut, nasabah bisa mengajukan pembiayaan KPR dan KPA dengan down payment (DP) alias uang muka 0%.

Menurut Fukadai, kebijakan BI itu terbilang efektif dalam mendongkrak daya beli masyarakat terhadap unit properti. Kesempatan masyarakat untuk membeli rumah hunian semakin besar. Sebab, harga unit properti menjadi lebih terjangkau. 

Baca Juga: Mulai tahun 2023, peserta Tapera diperluas tidak hanya ASN

"Apalagi, kebutuhan hunian di Indonesia masih sangat besar," kata Fukadai kepada wartawan usai penandatanganan kerjasama dengan PT Abdiluhur Kawuloalit (ALKA) untuk pembiayaan KPR Reiwa Town di kawasan Sawangan, Depok, Selasa (2/11).

Hanya saja, Fukadai mengakui, bisnis properti di segmen komersial memang masih penuh tantangan di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Banyak perusahaan yang masih memberlakukan kebijakan work from home kepada seluruh karyawannya. Kondisi ini akan membuat bisnis properti komersial ke depan masih sulit untuk berkembang.

Perluas kemitraan dengan pengembang

Karena itu, ke depannya, JTrust Bank akan lebih fokus meningkatkan penyaluran pembiayaan hunian rumah lewat kerjasama dengan para pengembang properti. Bukan hanya dengan developer properti asal Jepang, tapi juga dengan pengembang lokal.

Fukadai menjelaskan, pasar properti di Indonesia masih sangat prospektif dari sisi bisnis. Alasannya, populasi masyarakat di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan negara lain.

Untuk itu, JTrust Bank telah merancang sejumlah strategi demi menggenjot pertumbuhan nasabah KPR. Salah satunya adalah, JTrust Bank akan memposisikan diri sebagai bank penyalur KPR dengan jangka waktu atau tenor panjang hingga 30 tahun.

Menurut Fukadai, hampir tidak ada bank di Indonesia yang menyediakan pembiayaan KPR dengan jangka waktu 30 tahun. 

Baca Juga: Penyaluran KPR perbankan tumbuh mekar hingga September 2021

"Kalau kami lihat, bank-bank besar di Indonesia belum ada yang menyalurkan KPR dengan tenor hingga 30 tahun. Rata-rata bank menyalurkan pembiayaan KPR mulai dari 5 sampai 10 tahun," tegas Fukadai.

Selain itu, JTrust Bank juga akan mempercepat proses persetujuan pengajuan pembiayaan KPR. Fukadai bilang, proses persetujuan pengajuan KPR nasabah paling lama sekitar 30 hari. 

Yang penting, tegas Fukadai, calon nasabah harus memenuhi persyaratan pengajuan KPR. Itu misalnya, memiliki collateral dan penghasilan tetap.

"Pemenuhan persyaratan itu juga sebagai antisipasi kami dalam menekan risiko non performing loan (NPL). Jadi, sebelum menyalurkan pembiayaan, kami akan melakukan analisa kredit secara ketat," tandas Fukadai.

Hingga akhir tahun ini, JTrust Bank menargetkan NPL kredit bisa di bawah 3%. Dengan menerapkan kredit yang berkualitas, perseroan berharap tingkat NPL dapat diturunkan.

Selanjutnya: Sejumlah perbankan catat penyaluran KPR tumbuh solid hingga kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan