Ini strategi KAI atasi gangguan perjalanan kereta



JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia mengklaim punya strategi untuk mengatasi gangguan perjalanan kereta, khususnya kereta rel listrik (KRL) commuter line. Gangguan semacam itu merupakan salah satu penyebab penumpukan penumpang di stasiun, terutama di jalur dengan banyak persimpangan.

“Kami mengoptimalkan flying gang sehingga gangguan bisa teratasi dengan cepat,” ujar Kepala Humas Daop 1 PT KAI Agus Komaruddin kepada Kompas.com, Selasa (9/12). Flying gang adalah istilah untuk tim khusus beranggotakan teknisi yang sudah berbekal peralatan perbaikan kereta untuk dipakai sewaktu-waktu.

Menurut Agus, tim ini ditempatkan di beberapa lokasi, terutama yang berdekatan dengan lokasi rawan gangguan. Indikator kerawanan itu misalnya lokasi yang kerap dilanda banjir, longsor, banyak pepohonan rapuh.   “Tempatnya itu ditentukan berdasarkan pengalaman. Jika memang tempatnya itu sering terjadi bencana-bencana yang menyebabkan rawannya gangguan perjalanan kereta, kami tempatkan flying gang di sana,” tutur dia.


Agus menyebutkan, saat ini tim khususnya itu tersebar di Jatinegara, Tanah Abang, Rangkas Bitung, dan Cikarang. Bersama mereka tersedia kereta penolong, selain peralatan kerja perbaikan lainnya.

Keberadaan tim ini, klaim Agus, memangkas banyak waktu yang dulu diperlukan untuk perbaikan. “Kami berharap gangguan jadi hanya berkisar 10-15 menit,” kata dia.

Agus memastikan pula, gangguan yang berlangsung singkat tak akan berimbas pada pembatalan jadwal keberangkatan kereta. Ketika gangguan berlangsung lama, lanjut dia, barulah pembatalan menjadi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, dengan alternatif pemindahan rute untuk jadwal keberangkatan sesudah kereta yang terganggu. (Unoviana Kartika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie