Ini Strategi Kemenparekraf Dorong Pariwisata di Bali Berkualitas dan Berkelanjutan



MOMSMONEY.ID - Sebagai upaya mendorong sektor pariwisata di Bali semakin berkualitas dan berkelanjutan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumpulkan para pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah dari masalah-masalah yang dihadapi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan, dalam menyambut World Water Forum dan guna memastikan pariwisata Bali semakin berkualitas dan berkelanjutan, Kemenparekraf menyiapkan focus group discussion (FGD).

Tujuannya, untuk memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan terkini maupun juga langkah-langkah ke depan, memanfaatkan posisi Bali sebagai destinasi unggulan termasuk, juga menjaga budaya dan taksu Bali tidak ditinggalkan.


Salah satu isu yang dibahas adalah dugaan sejumlah warga negara asing (WNA) yang melakukan ritual erotis. Kejadian tersebut sempat viral di media sosial dan berpotensi merusak citra pariwisata Bali.

Menparekraf Sandiaga pun menegaskan, pihak kepolisian telah melakukan penelusuran dan berharap semua pihak termasuk masyarakat untuk responsif ketika ada hal yang berpotensi merusak citra pariwisata Bali dan Indonesia secara luas.

"Kita sepakat bahwa ekosistem pariwisata kita harus diperkuat. Ke depan, bersama industri, kami akan meningkatkan pengawasan, termasuk melibatkan bendesa juga desa-desa wisata, masyarakat sekitar, sehingga kita bisa saling mengawasi. Itu yang kita harapkan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5).

Isu lain yang dibahas dalam FGD adalah pelanggaran-pelanggaran keimigrasian dan kriminalitas. Terungkap, beberapa hal yang telah juga ditangani aparat terkait dua warga negara Ukraina dan satu warga negara Rusia yang ditangkap karena clandestine laboratory ganja hidroponik dan mephedrone di vila kawasan Canggu, Badung, Bali.

Baca Juga: Indonesia Hadirkan Berbagai Pengalaman Wisata di World Water Forum Ke-10

Ketiga warga negara asing tersebut diketahui tinggal dengan kartu izin terbatas (kitas) investor.

"Ini yang kita harapkan dapat ditindak tegas, karena pariwisata yang berkualitas ini kita tidak boleh ragu-ragu," tegas Sandiaga.

Menurutnya, ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan secara makro maupun mikro yang bisa Kemenparekraf upayakan untuk mengirim pesan yang jelas kepada dunia bahwa Indonesia tidak akan mentolerir aktivitas kriminalitas yang ada di wilayah destinasi wisata unggulan dunia ini.

Ia pun berharap, Bali dan Indonesia secara umum menjadi acuan pariwisata dunia yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sebagai informasi, Kemenparekraf sebelumnya telah menyusun panduan komunikasi krisis yang bertujuan untuk mencegah, merespons, dan memulihkan kondisi krisis kepariwisataan di sektor parekraf melalui komunikasi.

Manajemen komunikasi krisis sebagai upaya terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan, dapat membantu mencegah atau mengurangi dampak negatif ketika krisis kepariwisataan terjadi. Serta mengambil keputusan dalam menyikapi krisis yang akan terjadi.

Tata kelola komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan dalam mempertahankan reputasi atau image dalam industri pariwisata.

"Per hari ini angka pertumbuhan wisatawan (di Bali) meningkat, tapi kita harus pastikan jangan sampai aspek-aspek kualitas dan keberlanjutannya ini tertinggal," ujar Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani