Ini Strategi Kementerian ESDM untuk Naikkan Produk Minyak



KONTAN.CO.ID - BOJONEGORO. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bilang target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada 2030 memiliki tantangan.

"Bagaimana minyak ini bisa kita kejar targetnya. Pemerintah selalu mendengar masukan-masukan dari para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS). Apa yang harus kita lakukan? Pemerintah melalui SKK dengan Direkturat Jenderal Migas selalu lakukan komunikasi, berdiskusi bagaimana kita bisa meningkatkan produksi minyak. Baik untuk yang existing maupun juga untuk lapangan-lapangan yang baru," ungkapnya di Bojonegoro, Jumat (9/8).

Arifin mengungkapkan pihaknya selalu terbuka untuk menerima masukan-masukan yang positif untuk meningkatkan produksi minyak. Prinsipnya, kata Arifin, saat ini harus bisa membangun ketahanan energi dan membuka kesempatan bisnis dengan prinsip win-win untuk bersama.


Baca Juga: Banyu Urip Infill Clastic Blok Cepu Mulai Produksi Minyak 13 Ribu Barel per Hari

Di lain sisi, Arifin bilang upaya untuk peningkatan produksi minyak tidak hanya dari existing lapangan yang ada, tapi juga berharap adanya kegiatan-kegiatan seismik baru, eksplorasi baru, yang memang bisa mempercepat pendeteksian sumber-sumber baru.

"Nah kami juga berharap bahwa hasil daripada seismik yang dilakukan pada tahun 2020 ada lima wilayah potensi baru yang bisa dilakukan percepatan eksplorasinya sehingga kita bisa mendapatkan kepastian," tandas Arifin.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan produksi lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi minyak hingga semester I-2024 mencapai 578 ribu barel per hari (bph), turun 4,53% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 605 ribu bph. Realisasi produksi minyak terus menurun dalam 5 tahun terakhir.

Kondisi minyak dari tahun 2020 hingga saat ini mengalami penurunan. Lapangan-lapangan penghasil minyak yang sudah tua dan prospek lapangan minyak baru yang belum ketemu menjadi penyebabnya. Pemerintah pun sedang mengupayakan penambahan produksi dari lapangan baru.

"Kondisi migas kita saat ini dari 2020 itu untuk minyak memang anjlok terus. Untuk produksi gas bumi memang sempat turun, tapi sekarang sudah ada tren kenaikan," kata Arifin di Jakarta, Jumat (2/8).

Berikut realisasi produksi minyak sejak tahun 2020:

- 708 mbopd pada 2020

- 659 mbopd pada 2021

- 612 mbopd pada 2022

- 606 mbopd pada 2023

- 578 mbopd hingga Juni 2024

Baca Juga: Produksi Minyak Blok Cepu Tambah Penerimaan Negara Rp 33,6 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati